Pontianak (Antaranews Kalbar) - Humas Hotel Aston Pontianak, Arifin mengatakan tingkat hunian (okupansi) Hotel di Kota Pontianak dibanding dengan tahun sebelumnya pada periode lebaran tahun ini mengalami peningkatan.
"Pada lebaran 2017 angka okupansi hotel rata - rata 54 persen. Sedangkan di tahun ini untuk periode lebaran yang dilihat dari reservasi yang ada okupansi bisa mencapai mencapai 60 persen," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Arifin menjelaskan kenaikan tingkat okupansi hotel di Pontianak dipengaruhi oleh hari lebaraan bersamaan dengan libur panjang dan libur sekolah.
"Liburan tahun ini panjang. Hal itu mendorong okupansi hotel kita," papar doa.
Hal senada juga disampaikan oleh Director of Sales Harris Hotel Pontianak, Adi. Menurutnya untuk tahun ini okupansi hotel di Harris sudah mencapai 75 persen saat periode lebaran.
"Dibanding tahun lalu di periode yang sama tahun ini okupansi meningkat signifikan. Itu dipengaruhi libur panjang dan lainnya," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi Qamal mengatakan khusus untuk periode lebaran kali ini memang mengalami kenaikan. Namun dibanding hari biasa okupansi hotel mengalami penurunan.
"Secara menyeluruh dibanding hari biasa okupansi hotel tentu rendah. Namun dibandibg lebaran sebelumnya dengan saat ini naik," katanya.
Ia menyebutkan penurunan yang ada dari 11 bulan lainnya turun sekitar 20 persen.
"Termasuk di bulan Ramadhan tingkat hunian hotel juga menurun. Untuk acara buka bersama saja yang tinggi," jelas dia.
Sementara itu juga berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Kalbar pada April 2018 sebesar 58,08 persen, turun 0,21 poin dibandingkan Maret 2018 sebesar 58,29 persen.
Sedangkan TPK untuk hotel non bintang di Kalbar pada April 2018 naik 2,00 poin yaitu dari 38,67 persen pada Maret 2018 menjadi 40,67 persen.
(KR-DDI/B012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Pada lebaran 2017 angka okupansi hotel rata - rata 54 persen. Sedangkan di tahun ini untuk periode lebaran yang dilihat dari reservasi yang ada okupansi bisa mencapai mencapai 60 persen," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Arifin menjelaskan kenaikan tingkat okupansi hotel di Pontianak dipengaruhi oleh hari lebaraan bersamaan dengan libur panjang dan libur sekolah.
"Liburan tahun ini panjang. Hal itu mendorong okupansi hotel kita," papar doa.
Hal senada juga disampaikan oleh Director of Sales Harris Hotel Pontianak, Adi. Menurutnya untuk tahun ini okupansi hotel di Harris sudah mencapai 75 persen saat periode lebaran.
"Dibanding tahun lalu di periode yang sama tahun ini okupansi meningkat signifikan. Itu dipengaruhi libur panjang dan lainnya," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar, Yuliardi Qamal mengatakan khusus untuk periode lebaran kali ini memang mengalami kenaikan. Namun dibanding hari biasa okupansi hotel mengalami penurunan.
"Secara menyeluruh dibanding hari biasa okupansi hotel tentu rendah. Namun dibandibg lebaran sebelumnya dengan saat ini naik," katanya.
Ia menyebutkan penurunan yang ada dari 11 bulan lainnya turun sekitar 20 persen.
"Termasuk di bulan Ramadhan tingkat hunian hotel juga menurun. Untuk acara buka bersama saja yang tinggi," jelas dia.
Sementara itu juga berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Kalbar pada April 2018 sebesar 58,08 persen, turun 0,21 poin dibandingkan Maret 2018 sebesar 58,29 persen.
Sedangkan TPK untuk hotel non bintang di Kalbar pada April 2018 naik 2,00 poin yaitu dari 38,67 persen pada Maret 2018 menjadi 40,67 persen.
(KR-DDI/B012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018