Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Provinsi Kalbar terus meningkatkan nilai tambah pengelolaan pangan salah satunya melalui fasilitasi agribisnis berbasis Good Manufacturing Practices (GMP) tanaman pangan.

"Esensi kegiatan ini bagaimana pelaku pengelolaan bidang tanaman pangan di Kalbar memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan baik," ujar Kadistan TPH Kalbar, Heronimus Hero saat memberikan sambutan di Pontianak, Senin.

Hero menjelaskan agar dalam pengelolaan hasil tanaman pangan hasilnya juga berdaya saing sehingga dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Intinya melalui GMP pengelolaan bisa bermutu sesuai standar yang baik dan aman. Sehingga daya saing samakin berkualitas," kata dia.

? Ia menjelaskan dengan ada nilai tambah maka pendapatan petani dan pengelola pangan juga akan membaik. Menurutnya ada margin yang besar didapat petani atau pengelola pangan.

"Contoh pengelolaan gabah. Kalau jual gabah kering giling saat ini dijual hanya Rp4.500 per kilogram. Sedangkan jika digiling maka bisa mencapai Rp10.000 per kilogram," jelas dia.

Ia mendorong dalam pengelolaan pangan yang bukan hanya fokus pada beras saja melainkan lainnya. Bahkan ditargetkan dalan pengelolaan berkualitas premium sehingga margin keuntungan lebih besar lagi.

"Saat ini masyarakat sudah makin cerdas. Dalam memilih komoditas pangan masyarakat tentu memilih kualitas yang baik. Dengan pengelolaan yang baik tentu menjadi pilihan dan bersaing," jelas dia.

Hero mendorong petugas dari kabupaten dan kota yang ada di Kalbar benar-benar melakukan pendataan, identifikasi, ?pedampingan dan lainnya kepada pengelola pangan di daerah.

"Dengan pelayanan yang ada agar berdampak luas dan memberikan manfaat dengan keluaran yang diharapakan meningkatkan kesejahteraan," jelas dia.

Pada kegiatan fasilitasi agribisnis berbasis GMP tersebut dikuti 45 peserta yang terdiri petugas kabupaten atau kota di Kalbar, pengelola jagung, padi dan makanan.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018