Pontianak  (Antaranews Kalbar) - PLN Kalbar dalam sepekan ini melakukan pemadaman terencana di sejumlah daerah dalam rangka pemiliharaan jaringan.

"Pemadaman yang ada untuk pemeliharaan di sejumlah titik," ujar Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Kalbar, Dedy C. Zebua, di Pontianak, Selasa.

Dedy menjelaskan secara umum untuk pemadaman ada ?dua yakni yang ?terencana tidak terencana.

"Yang terencana karena penggantian material instalasi yang berpotensi tidak mampu bekerja dengan maksimal. Selain karena pekerjaan ?ada juga karena dinamika lainya seperti pekerjaan geser tiang atau gardu," jelas dia.

Sedangkan faktor pemadaman tidak terencana karena gangguan instalasi akibat gejala alam atau faktor eksternal seperti kawat kelayang, tiang atau kabel yang ketabrak mobil serta lainnya.

"Adanya pemadaman sebenarnya dilakukan sebagai pilihan akhir dengan lebih mengedepankan aspek keselamatan operator lapangan yang bekerja. Akan tetapi tidak ada maksud lain, semua kegiatan dilakukan semata-mata demi menjaga keandalan pasokan daya supaya seluruh pelanggan PLN terlayani dengan baik," jelas dia.

Sementara itu, Manajer Area Penyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) PLN Kalbar, Ricky Faisal, mengatakan tali kawat dari permainan layang-layang mengancam kelistrikan Kalbar karena menjadi sumber gangguan.

"Memang soal tali kawat layang-layang ini menjadi masalah klasik. Namun saat ini terus menjadi-jadi, bagaimana tidak khusus untuk jaringan di tegangan menengah dan tinggi di Kalbar mendominasi gangguan diakibatkan tali kawat permaianan layang-layang tersebut," kata dia.

Menurutnya dengan adanya gangguan oleh tali layang-layangan tidak jarang mengakibatkan pemadaman yang tidak terencana.

"Dengan adanya pemadaman, PLN tidak bisa mendistribusikan listrik dan pelanggan kita juga dirugikan termasuk pemain layang-layang itu sendiri karena pemadaman. Dari sisi ekonomi PLN selain butuh biaya perbaikan tentu juga menganggu potensi jual listrik," jelasnya.

Sementara itu, Lala warga Pontianak Utara mengeluhkan adanya pemadaman listrik. Menurutnya hal itu tentu menganggu aktivitas sehari-hari.

"Masih ada kadang mati lampu. Kita berharap tidak ada lagi pemadaman karena aktivitas terganggu. Belum lagi nanti mengakibatkan peralatan elektronik," jelas dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018