Pontiaank (Antaranews Kalbar) - Produksi industri manufaktur Kalbar pada triwulan II 2018 mengalami penurunan sebesar 8,44 persen dibandingkan dengan triwulan.
"Dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya produksi industri di Kalbar juga turun sebesar 10,72 persen," ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi, BPS provinsi Kalbar, Arianto di Pontianak, Kamis.
Penurunan produksi manufaktur di Kalbar lantaran permintaan terhadap produk industri manufaktur? di Kalbar yang juga merosot, selain juga pasokan bahan baku yang sempat terhenti saat libur dan cuti bersama Lebaran.
Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,? industri makanan mengalami penurunan produksi?paling besar yakni 8,66 persen, disusul industri kayu, barang dari kayu dan gabus, dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya? yang turun sebesar 8,57 persen. Sementara industri karet dan barang dari karet tertekan sebesar yaitu 6,51 persen.
Apabila dibandingkan dengan triwulan II 2018 dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya penurunan produksi terbesar terjadi di industri karet dan barang dari karet? sebesar 11,74 persen
"Setelah itu baru disusul oleh industri kayu, barang dari kayu dan gabus, dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya turun sebesar 11,67 persen dan industri makanan? juga mengalami penurunan produksi sebesar 10,67? persen," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya produksi industri di Kalbar juga turun sebesar 10,72 persen," ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi, BPS provinsi Kalbar, Arianto di Pontianak, Kamis.
Penurunan produksi manufaktur di Kalbar lantaran permintaan terhadap produk industri manufaktur? di Kalbar yang juga merosot, selain juga pasokan bahan baku yang sempat terhenti saat libur dan cuti bersama Lebaran.
Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,? industri makanan mengalami penurunan produksi?paling besar yakni 8,66 persen, disusul industri kayu, barang dari kayu dan gabus, dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya? yang turun sebesar 8,57 persen. Sementara industri karet dan barang dari karet tertekan sebesar yaitu 6,51 persen.
Apabila dibandingkan dengan triwulan II 2018 dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya penurunan produksi terbesar terjadi di industri karet dan barang dari karet? sebesar 11,74 persen
"Setelah itu baru disusul oleh industri kayu, barang dari kayu dan gabus, dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya turun sebesar 11,67 persen dan industri makanan? juga mengalami penurunan produksi sebesar 10,67? persen," papar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018