Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) pada Semester I 2018 sudah sekitar Rp100 miliar.
"Semester pertama kinerja penyaluran KUR sebagaimana harapan kita," ujar Direktur Utama Bank Kalbar, Samsir Ismail di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan pada tahun ini pihaknya mendapat jatah penyaluran KUR sebesar Rp220 miliar.
"Artinya realisasi yang tercapai sudah tembus hampir 50 persen dari target yang ditentukan," papar dia.
Pihaknya berharap para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dapat memanfaatkan dana yang tersisa.
Peluang UMKM untuk mendapatkan KUR di Bank Kalbar masih besar. Masih ada Rp100 miliar lebih yang belum terealisasi, dengan UMKM masih memiliki peluang untuk menggunakan KUR untuk usahanya, katanya.
Apalagi dipaparkan dia, pemerintah telah memberikan insentif besar untuk bunga KUR. Bunga KUR sudah diturunkan dari 9 persen menjadi 7 persen per tahun.
"Artinya bunga per bulannya hanya 0,58 persen. Oleh sebab itu, suatu kerugian besar bagi masyarakat Kalbar bila tidak memanfaatkan kredit dengan bunga yang disubsidi maksimal oleh pemerintah tersebut," jelas dia.
Menurutnya syarat mengambil KUR cukup mudah, asalkan yang bersangkutan memiliki usaha dan layak atau mampu untuk mendapatkan bantuan ini.
Akses terhadap KUR, menurut dia, harus dibuka untuk UMKM di perkotaan maupun perdesaan.
Sejauh ini, kata Samsir, untuk realisasi KUR di Kalbar, tidak ada kendala yang cukup serius. Namun memang diakuinya ada beberapa klaim yang belum bisa diberikan. Hal ini lantaran dalam catatan pemohon, ada catatan pembayarannya yang tersendat.
Akan tetapi hal ini juga bukan menjadi persoalan yang cukup besar. BPD terus memberikan sosialisasi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Semester pertama kinerja penyaluran KUR sebagaimana harapan kita," ujar Direktur Utama Bank Kalbar, Samsir Ismail di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan pada tahun ini pihaknya mendapat jatah penyaluran KUR sebesar Rp220 miliar.
"Artinya realisasi yang tercapai sudah tembus hampir 50 persen dari target yang ditentukan," papar dia.
Pihaknya berharap para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dapat memanfaatkan dana yang tersisa.
Peluang UMKM untuk mendapatkan KUR di Bank Kalbar masih besar. Masih ada Rp100 miliar lebih yang belum terealisasi, dengan UMKM masih memiliki peluang untuk menggunakan KUR untuk usahanya, katanya.
Apalagi dipaparkan dia, pemerintah telah memberikan insentif besar untuk bunga KUR. Bunga KUR sudah diturunkan dari 9 persen menjadi 7 persen per tahun.
"Artinya bunga per bulannya hanya 0,58 persen. Oleh sebab itu, suatu kerugian besar bagi masyarakat Kalbar bila tidak memanfaatkan kredit dengan bunga yang disubsidi maksimal oleh pemerintah tersebut," jelas dia.
Menurutnya syarat mengambil KUR cukup mudah, asalkan yang bersangkutan memiliki usaha dan layak atau mampu untuk mendapatkan bantuan ini.
Akses terhadap KUR, menurut dia, harus dibuka untuk UMKM di perkotaan maupun perdesaan.
Sejauh ini, kata Samsir, untuk realisasi KUR di Kalbar, tidak ada kendala yang cukup serius. Namun memang diakuinya ada beberapa klaim yang belum bisa diberikan. Hal ini lantaran dalam catatan pemohon, ada catatan pembayarannya yang tersendat.
Akan tetapi hal ini juga bukan menjadi persoalan yang cukup besar. BPD terus memberikan sosialisasi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018