Pontianak (Antaranews Kalbar) - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Doddy Riyadmadji mengatakan permasalahan asap menjadi atensi utama pemerintah provinsi setempat saat ini, untuk mencegah semakin tebalnya asap di wilayah tersebut.

 "Ini bukan saja menjadi atensi utama kita, tetapi juga pemerintah pusat, bahkan pada hari ini, saya harus menghadap Kemenhut dan kementrian terkait lainnya, untuk membahas masalah ini," kata Doddy di Pontianak, Senin.

Dia mengatakan, pada Minggu kemarin dirinya mendapat pesan singkat dari Menhut Siti Nurbaya yang meminta untuk segera ke Jakarta membahas bersama masalah kabut asap ini.

Menurutnya, saat ini dari citra satelit tampilan Kalbar sudah banyak yang merah, sebagai akibat banyaknya titik pada beberapa daerah di daerah ini.

 "Kemarin terpantau ada 400 titik di sejumlah daerah di Kalbar, sehingga ini memang harus segara di padamkan. Kita terus berusaha untuk memadamkan titik api ini, baik melalui jalur udara maupun darat," tuturnya.

 Sampai saat ini, katanya, pihak terkait, Kepolisian, TNI dan pemerintah daerah terus berupaya untuk meadamkan api di wilayah kerjanya masing-masing.?

 "Saya juga tidak mengira jika titik api di Kalbar sampai 400 titik. Namun, angka itu tidak berlangsung sampai berhar-hari, karena dari pantauan satelit, pada pagi jumlah titik api ada 400, namun pada sorenya sudah berkurang menjadi 200 sampai 100 lebih saja," katanya.

Meski demikian, pihaknya akan bekerja sama dengan masyarakat, pihak kepolisian dan TNI untuk terus bekerja keras memadamkan api di sejumlah titik lahan yang terbakar.

Kesulitan utama yang dihadapi, lanjutnya, ada beberapa titik lahan yang terbakar berada di tanah gambut, sehingga proses pemadaman api lebih sulit dilakukan. Jika pada sore hari api sudah hilang, bisa saja pada keesokan harinya, api itu muncul lagi, karena api berada di bawah tanah.

 "Ini menjadi sangat penting untuk kita tanggulangi, karena tidak lama lagi pagelaran Asian Games akan segera dimulai, sehingga kita tidak ingin asap menjadi kendala pada kegiatan tersebut," kata Doddy.

Pada kesempatan itu, dirinya meminta kepada masyarakat agar tidak lagi membakar lahan, mengingat saat ini Kalbar memang sudah memasuki musim kemarau, sehingga proses pembakaran lahan jelas sangat beresiko karena bisa dengan mduah menyebar.

"Mari kita hentikan pembakaran lahan, jangan sampai kabut asap yang ada semakin tebal, karena pengaruhnya akan sangat besar sekali bagi kita," katanya.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018