Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pihak Kepolisian Resort Sintang, Kalimantan Barat, melaporkan adanya satu korban jiwa diduga kuat karena kebakaran lahan di Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang.

"Laporan diterima adanya penemuan mayat di lokasi lahan bekas terbakar di Dusun Enceruan Hilir, Desa Senangan, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Senin (20/8) sekitar pukul 05.00 WIB," kata Kapolres Sintang AKBP Sudarmin dihubungi di Sintang, Selasa.

Ia melanjutkan, sebelumnya anggota Polsek Ketungau Tengah telah menerima laporan atas ditemukannya mayat di sebidang lahan bekas terbakar terletak di dusun tersebut.

Sementara Kapolsek Ketungau Tengah Ipda Eko Supriyatno menyampaikan penemuan mayat di koordinat "Lat : 0.895162165165, Lng : 111.491630554" oleh saksi pria bernama Sumito (40) dan wanita bernama Menik (25) di lokasi kejadian.

"Korban seorang kakek bernama Esungga berusia 69 tahun. Korban merupakan warga setempat dan memang pekerjaannya bertani. Diketahui bahwa TKP tersebut merupakan lahan korban," jelasnya.

Baca juga: Warga Sukadana tewas saat bakar lahan

Kapolres mengatakan bahwa diketahui korban pada Minggu (19/8) sekitar pukul 11.00 WIB pamit berangkat ke kebun untuk memadamkan api yang dibakar sendiri dan belum padam.

"Korban berusaha memadamkan api di kebun milik korban yang dibakar sendiri. Kemudian hingga sore hari, korban tidak ada kabar. Ini membuat keluarga khawatir dan mengajak masyarakat melakukan pencarian," katanya.

Korban ditemukan di kebun miliknya dalam keadaan meninggal dunia. "Sekujur tubuh korban hangus terbakar dan diduga korban terjebak," ujar dia.

Kapolres mengatakan bahwa berdasarkan penyidikan sementara, memang diduga kuat karena korban terjebak kebakaran. Karena usia yang senja dan fisik korban tidak kuasa untuk menghindari api yang cepat membesar.

Baca juga: Sintang perlu solusi larangan bakar lahan

Sebelumnya di Kabupaten Melawi, Kalbar, Vito, seorang bocah berusia tujuh tahun, warga Desa Nanga Tikan, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi, Kalbar, dikabarkan tewas dalam kebakaran lahan di desa tersebut, Minggu (12/8).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi Syafaruddin saat dihubungi di Nanga Pinoh, Melawi, Senin mengatakan, saat kebakaran lahan terjadi, korban bersama abangnya Rio (12) serta orang tuanya Adong (65) sedang berada di pondok kebun.

Sekitar pukul 10.00 WIB, api yang sedang membakar lahan sebelah pondok tiba-tiba menyambar dan membakar pondok dengan cepat.

Akibatnya, Adong serta Rio dan Vito menjadi korban dalam kebakaran tersebut. Adong dan Vito kritis dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Citra Husada (RSCH) Nanga Pinoh.




 

Pewarta: Teguh dan Tantra

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018