Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sebanyak 50 pemadam kebakaran swasta, Kamis, diberikan masing-masing empat selang atau total 200 selang pemadam yang diserahkan secara simbolis oleh Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono.
"Bantuan selang pemadam ini diberikan untuk membantu kelancaran pemadaman api akibat kebakaran hutan dan lahan," kata Didi Haryono di Pontianak.
Ia menjelaskan, jajarannya terus berusaha melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut, hutan dan pekarangan.
"Kami sudah berusaha dalam hal apa pun, namun kita kembalikan lagi kepada Tuhan YME untuk meminta diturunkannya hujan. Selain itu kita juga tetap berusaha dalam menanggulangi bencana ini dengan cara menghambat kebakaran lahan dengan menggunakan bantuan helikopter water bombing dan penyemprotan di darat," ungkapnya.
Data Polda Kalbar, mencatat hingga saat ini sudah 12 orang ditangkap yang diduga pelaku pembakaran.
"Kami juga sudah menurunkan dua kompi di dalamnya ada peleton Polisi Wanita (Polwan) yang ikut memadamkan Karhutla, mulai di Rasau Jaya, Sungai Raya dan hari ini termasuk memadamkan kebakaran lahan gambut di kawasan Untan Pontianak," ujarnya.
Kapolda Kalbar mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kalbar agar tidak keluar rumah kalau tidak begitu penting. Apabila keluar sebaiknya menggunakan masker. "Mari kita berdoa bersama-sama agar segera turun hujan sehingga Karhutla segera teratasi, selain itu saya berharap dalam menanggulang Karhutla ini jangan sampai ada korban jiwa," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 10 helikopter water bombing dan hujan buatan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalbar.
"Tim Satgas Terpadu terus berjibaku untuk padamkan Karhutla, Satgas darat dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP dan relawan terus memadamkan Karhutla melalui darat, kemudian satgas udara melakukan pemadaman dari udara dengan mengerahkan 10 helikopter water bombing," katanya.
Selain itu, BNPB dan BPPT juga terus melakukan hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca menggunakan pesawat Casa 212-200 TNI AU. "Sudah lima ton bahan semai Natrium Clorida (CaCl) ditaburkan ke dalam awan-awan potensial di angkasa, dan dalam beberapa hari turun hujan, meski tidak merata, namun mengurangi jumlah kebakaran yang ada," ungkapnya.
Menurut dia, lahan gambut yang terbakar menyebabkan kendala dalam pemadaman Karhutla. Selain itu cuaca kering, air mulai terbatas, dan daerah yang terbakar cukup luas menghambat upaya pemadaman tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Bantuan selang pemadam ini diberikan untuk membantu kelancaran pemadaman api akibat kebakaran hutan dan lahan," kata Didi Haryono di Pontianak.
Ia menjelaskan, jajarannya terus berusaha melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut, hutan dan pekarangan.
"Kami sudah berusaha dalam hal apa pun, namun kita kembalikan lagi kepada Tuhan YME untuk meminta diturunkannya hujan. Selain itu kita juga tetap berusaha dalam menanggulangi bencana ini dengan cara menghambat kebakaran lahan dengan menggunakan bantuan helikopter water bombing dan penyemprotan di darat," ungkapnya.
Data Polda Kalbar, mencatat hingga saat ini sudah 12 orang ditangkap yang diduga pelaku pembakaran.
"Kami juga sudah menurunkan dua kompi di dalamnya ada peleton Polisi Wanita (Polwan) yang ikut memadamkan Karhutla, mulai di Rasau Jaya, Sungai Raya dan hari ini termasuk memadamkan kebakaran lahan gambut di kawasan Untan Pontianak," ujarnya.
Kapolda Kalbar mengimbau, kepada seluruh masyarakat Kalbar agar tidak keluar rumah kalau tidak begitu penting. Apabila keluar sebaiknya menggunakan masker. "Mari kita berdoa bersama-sama agar segera turun hujan sehingga Karhutla segera teratasi, selain itu saya berharap dalam menanggulang Karhutla ini jangan sampai ada korban jiwa," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 10 helikopter water bombing dan hujan buatan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalbar.
"Tim Satgas Terpadu terus berjibaku untuk padamkan Karhutla, Satgas darat dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP dan relawan terus memadamkan Karhutla melalui darat, kemudian satgas udara melakukan pemadaman dari udara dengan mengerahkan 10 helikopter water bombing," katanya.
Selain itu, BNPB dan BPPT juga terus melakukan hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca menggunakan pesawat Casa 212-200 TNI AU. "Sudah lima ton bahan semai Natrium Clorida (CaCl) ditaburkan ke dalam awan-awan potensial di angkasa, dan dalam beberapa hari turun hujan, meski tidak merata, namun mengurangi jumlah kebakaran yang ada," ungkapnya.
Menurut dia, lahan gambut yang terbakar menyebabkan kendala dalam pemadaman Karhutla. Selain itu cuaca kering, air mulai terbatas, dan daerah yang terbakar cukup luas menghambat upaya pemadaman tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018