Pontianak (Antaranews Kalbar) - Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa, mengajak petani di Kecamatan Mandor memaksimalkan lahan kosong yang ada untuk bertani guna mewujudkan kabupaten setempat sebagai lumbung ?pangan Kalbar.
"Potensi sumber daya pertanian di Kabupaten Landak yang merupakan salah satu sentra penghasil padi di Propinsi Kalimantan Barat cukup besar yakni lahan sawah seluas 73.346 hektare tersebar di 13 kecamatan. Selain itu, masih banyak lahan kosong yang berpotensi untuk dijadikan sebagai lahan pertanian dan ini harus kita maksimalkan," kata Karolin saat melakukan tanam padi perdana di Dusun Ngarak Desa Ngarak, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kamis.
Dia menjelaskan sebagian besar lahan sawah yang ditanami adalah lahan irigasi dan tadah hujan seluas 1,800 hektare, lahan sawah irigasi teknis, seluas 10,128 hektare, lahan sawah irigasi setengah teknis, lahan sawah irigasi sederhana seluas 13,786 hektare, sawah irigasi desa seluas 17,496 hektare, sawah tadah hujan seluas 20,991 hektare, dan selebihnya masih merupakan lahan sawah lebak yang masih belum difungsikan secara optimal.
Baca juga: Bupati Landak minta pemdes tingkatkan infrastruktur
"Rata-Rata produktivitas padi di di Kabupaten Landak ?saat ini baru mencapai 3,61 ton per hektare atau masih berada di bawah potensi hasil varietas unggul baru (VUB) padi sawah yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang pertanian di antaranya Mekongga (8,4 ton/ha), Cibogo (8,1 ton/ha), Inpari 1 (10 ton/ha), Inpari 4 (8,8 ton/ha), Inpari 6 (12 ton/ha) dan Inpari 13 dengan potensi hasil 8,0 ton/ha," tuturnya.
Meski demikian, pihaknya berkomitmen untuk memaksimalkan potensi pertanian yang ada dengan meningkatkan kualitas SDM dan mekanisasi pertanian di Landak.
"Untuk Desa Ngarak ini, jumlah potensi persawahan yang siap ditanam seluas 612 hektare terdiri atas setengah teknis seluas 327 hektare dan pedesaan seluas 155 hektare," tuturnya.
Karolin berharap ke depan, semua Gapoktan yang ada di Landak bisa bersama-sama menggarap lahan dengan baik, agar potensi pertanian di kabupaten itu bisa lebih dimaksimalkan.
Baca juga: Pembentukan poktan guna memaksimalkan potensi pertanian desa
"Jika ada keluhan, silakan hubungi kami, kami akan berusaha untuk membantu permasalahan yang dihadapi oleh petani, karena kita serius untuk meningkatkan kualitas pertanian di Kabupaten Landak ini," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Baguna PDI Perjuangan DPD Kalbar, Angeline Fremalco, mengingatkan masyarakat Landak untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Hal ini ia tekankan karena, beberapa pekan terakhir, aktivitas pembakaran lahan meningkat dan mulai menyebabkan gangguan pada beberapa sektor masyarakat.
Baca juga: Karolin siap bersinergi tekan inflasi daerah
"Saya minta tolong agar masyarakat petani bisa memaksimalkan lahan yang sudah ada, jangan membuka lahan baru dengan membakar karena dampaknya akan kita rasakan sendiri," katanya.
Pada proses tanam padi perdana tersebut, di lakasanakan oleh kelompok tani Langkah Barage Desa Ngarak dengan jumlah sebanyak 25 anggota dan di bawah naungan Gabungan Kelompok Tani Agro Mandiri Desa Ngarak dengan jumlah gapoktan sebanyak 22 kelompok tani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Potensi sumber daya pertanian di Kabupaten Landak yang merupakan salah satu sentra penghasil padi di Propinsi Kalimantan Barat cukup besar yakni lahan sawah seluas 73.346 hektare tersebar di 13 kecamatan. Selain itu, masih banyak lahan kosong yang berpotensi untuk dijadikan sebagai lahan pertanian dan ini harus kita maksimalkan," kata Karolin saat melakukan tanam padi perdana di Dusun Ngarak Desa Ngarak, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kamis.
Dia menjelaskan sebagian besar lahan sawah yang ditanami adalah lahan irigasi dan tadah hujan seluas 1,800 hektare, lahan sawah irigasi teknis, seluas 10,128 hektare, lahan sawah irigasi setengah teknis, lahan sawah irigasi sederhana seluas 13,786 hektare, sawah irigasi desa seluas 17,496 hektare, sawah tadah hujan seluas 20,991 hektare, dan selebihnya masih merupakan lahan sawah lebak yang masih belum difungsikan secara optimal.
Baca juga: Bupati Landak minta pemdes tingkatkan infrastruktur
"Rata-Rata produktivitas padi di di Kabupaten Landak ?saat ini baru mencapai 3,61 ton per hektare atau masih berada di bawah potensi hasil varietas unggul baru (VUB) padi sawah yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang pertanian di antaranya Mekongga (8,4 ton/ha), Cibogo (8,1 ton/ha), Inpari 1 (10 ton/ha), Inpari 4 (8,8 ton/ha), Inpari 6 (12 ton/ha) dan Inpari 13 dengan potensi hasil 8,0 ton/ha," tuturnya.
Meski demikian, pihaknya berkomitmen untuk memaksimalkan potensi pertanian yang ada dengan meningkatkan kualitas SDM dan mekanisasi pertanian di Landak.
"Untuk Desa Ngarak ini, jumlah potensi persawahan yang siap ditanam seluas 612 hektare terdiri atas setengah teknis seluas 327 hektare dan pedesaan seluas 155 hektare," tuturnya.
Karolin berharap ke depan, semua Gapoktan yang ada di Landak bisa bersama-sama menggarap lahan dengan baik, agar potensi pertanian di kabupaten itu bisa lebih dimaksimalkan.
Baca juga: Pembentukan poktan guna memaksimalkan potensi pertanian desa
"Jika ada keluhan, silakan hubungi kami, kami akan berusaha untuk membantu permasalahan yang dihadapi oleh petani, karena kita serius untuk meningkatkan kualitas pertanian di Kabupaten Landak ini," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Baguna PDI Perjuangan DPD Kalbar, Angeline Fremalco, mengingatkan masyarakat Landak untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Hal ini ia tekankan karena, beberapa pekan terakhir, aktivitas pembakaran lahan meningkat dan mulai menyebabkan gangguan pada beberapa sektor masyarakat.
Baca juga: Karolin siap bersinergi tekan inflasi daerah
"Saya minta tolong agar masyarakat petani bisa memaksimalkan lahan yang sudah ada, jangan membuka lahan baru dengan membakar karena dampaknya akan kita rasakan sendiri," katanya.
Pada proses tanam padi perdana tersebut, di lakasanakan oleh kelompok tani Langkah Barage Desa Ngarak dengan jumlah sebanyak 25 anggota dan di bawah naungan Gabungan Kelompok Tani Agro Mandiri Desa Ngarak dengan jumlah gapoktan sebanyak 22 kelompok tani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018