Tayan Hilir (Antaranews Kalbar) - Kebakaran lahan di samping jalan akses menuju jembatan Kapuas Tayan, Dusun Piasak, Desa Pedalaman, hingga saat ini belum teratasi, genap dua hari kejadiannya dan radius kebakaran, cenderung meluas.
Kondisi lahan bercampur gambut membuat petugas gabungan kewalahan menjinakan si jago merah tersebut.
Kabut asap menghiasi akses jalan menuju dan dari jembatan Kapuas Tayan siang itu. Abu dari api yang membakar semak-semak dan kayu lainnya bertebaran kemana-mana.
Sejak pukul 17.50 WIB pada Jumat (24/8), si jago merah terus beraksi di kawasan tersebut hingga menjalar.
Penyebab kebakaran lahan gambut itu hingga kini belum dapat diketahui.
Bahkan, Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi ikut berjibaku berupaya memadamkan api. Bukan itu saja, Polres Sanggau menerjunkan tim untuk memadamkan api, sekaligus mewaspadai terjadinya kembali kebakaran lahan itu, mengingat hampir sebagian radius di lokasi tersebut merupakan wilayah gambut.
"Ya, Pak Kapolres dan tim Polres terjun ikut memadamkan api. Bahkan saat ini beliau (Kapolres Sanggau, red) masih di lokasi kebakaran lahan itu," tulis Aipda Rohibi Kanit Intelkam Polsek Tayan via whattshapnya, Jumat sore.
Manager ER dan CSR PT ICA Heri S Sos selaku koordinator emergency respons group (ERG PT ICA-PT ANTAM) menuturkan, untuk saat ini pada malam hari upaya pemadaman dihentikan. Namun demikian peralatan termasuk mobil pemadam tetap berapa di dekat lokasi, sebagai upaya antisipasi.
"Karena kondisi malam, upaya pemadaman berupa penyemprotan dihentikan dulu. Khusus untuk peralatan ERG kami standby didekat lokasi lahan yang terbakar tersebut," ujarnya.
Hingga saat ini, belum tahu pasti penyebab kebakaran lahan gambut ini, yang jelas petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan di lapangan, apakah lahan itu sengaja dibakar atau terbakar sendiri, karena cuaca kemarau dan musim panas yang kini melanda.
Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi dihubungi pada Jumat (24/8) malam, sekembali dari Tayan Hilir menuturkan dirinya seharian berada di Bumi Hujan Emas (julukan Tayan, red) melihat secara langsung dan bersama tim Polres serta petugas gabungan di Tayan Hilir memadamkan api.
"Saya dalam perjalanan pulang dari lokasi lahan yang terbakar di Tayan ini. Anggota Polsek dan tim gabungan masih berjaga-jaga di lokasi," ujarnya.
Ditambahkan, hingga malam, api dan luasan lahan yang terbakar sudah dilokalisir sehingga tidak merembet atau menjalar ke kawasan lainnya.
"Tadi sudah dilokalisir. Mudah-mudahan apinya tidak menjalar lagi," kata mantan Kapolres Kapuas Hulu ini.
Terkait penyebab kebakaran tersebut, pihaknya sedang melaksanakan penyelidikan di lapangan, apakah sengaja dibakar atau memang terbakar karena kondisi kemarau.
"Sedang kita laksanakan penyelidikan, terkait penyebab kebakaran tersebut," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Kondisi lahan bercampur gambut membuat petugas gabungan kewalahan menjinakan si jago merah tersebut.
Kabut asap menghiasi akses jalan menuju dan dari jembatan Kapuas Tayan siang itu. Abu dari api yang membakar semak-semak dan kayu lainnya bertebaran kemana-mana.
Sejak pukul 17.50 WIB pada Jumat (24/8), si jago merah terus beraksi di kawasan tersebut hingga menjalar.
Penyebab kebakaran lahan gambut itu hingga kini belum dapat diketahui.
Bahkan, Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi ikut berjibaku berupaya memadamkan api. Bukan itu saja, Polres Sanggau menerjunkan tim untuk memadamkan api, sekaligus mewaspadai terjadinya kembali kebakaran lahan itu, mengingat hampir sebagian radius di lokasi tersebut merupakan wilayah gambut.
"Ya, Pak Kapolres dan tim Polres terjun ikut memadamkan api. Bahkan saat ini beliau (Kapolres Sanggau, red) masih di lokasi kebakaran lahan itu," tulis Aipda Rohibi Kanit Intelkam Polsek Tayan via whattshapnya, Jumat sore.
Manager ER dan CSR PT ICA Heri S Sos selaku koordinator emergency respons group (ERG PT ICA-PT ANTAM) menuturkan, untuk saat ini pada malam hari upaya pemadaman dihentikan. Namun demikian peralatan termasuk mobil pemadam tetap berapa di dekat lokasi, sebagai upaya antisipasi.
"Karena kondisi malam, upaya pemadaman berupa penyemprotan dihentikan dulu. Khusus untuk peralatan ERG kami standby didekat lokasi lahan yang terbakar tersebut," ujarnya.
Hingga saat ini, belum tahu pasti penyebab kebakaran lahan gambut ini, yang jelas petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan di lapangan, apakah lahan itu sengaja dibakar atau terbakar sendiri, karena cuaca kemarau dan musim panas yang kini melanda.
Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi dihubungi pada Jumat (24/8) malam, sekembali dari Tayan Hilir menuturkan dirinya seharian berada di Bumi Hujan Emas (julukan Tayan, red) melihat secara langsung dan bersama tim Polres serta petugas gabungan di Tayan Hilir memadamkan api.
"Saya dalam perjalanan pulang dari lokasi lahan yang terbakar di Tayan ini. Anggota Polsek dan tim gabungan masih berjaga-jaga di lokasi," ujarnya.
Ditambahkan, hingga malam, api dan luasan lahan yang terbakar sudah dilokalisir sehingga tidak merembet atau menjalar ke kawasan lainnya.
"Tadi sudah dilokalisir. Mudah-mudahan apinya tidak menjalar lagi," kata mantan Kapolres Kapuas Hulu ini.
Terkait penyebab kebakaran tersebut, pihaknya sedang melaksanakan penyelidikan di lapangan, apakah sengaja dibakar atau memang terbakar karena kondisi kemarau.
"Sedang kita laksanakan penyelidikan, terkait penyebab kebakaran tersebut," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018