Pontianak (Antaranews Kalbar) - Even peringatan kulminasi matahari yang berlangsung pada 19 - 23 September 2018 dengan nama dan tema kegiatan Lintas Kulminasi "Ajaibnye Tugu Khatulistiwa" resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pontianak, Syarif Saleh yang ditandai dengan pemukulan rabbana.  
     .
"Pergelaran acara kulminasi matahari September 2018 ini yang kita sajikan lebih meriah dan spektakuler. Dari rentang waktu saat ini lama,  jumlah agenda lebih banyak dan keterlibatan pengisi acara lebih ramai serta atraksi atau partisipasi pengunjung lebih banyak," ujarnya saat pembukaan di Area Tugu Khatulistiwa Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan terkait rentang waktu, September 2018 dibandingkan sebelumnya lebih lama dengan total selama lima hari.
     
"Kalau sebelumnya penyelenggaraan peringatan terjadinya kulminasi tiga hari dan kali ini selama lima hari," papar dia.

Baca juga: Peringatan kulminasi matahari di Pontianak berkonsep edukatif
   
Lanjutnya dari segi acara yang dihadirkan juga demikian lebih banyak dari sebelumnya. Ia memaparkan mulai dari penampilan atraksi  seni budaya, robot, pameran UMKM, lomba - lomba, malam hiburan serta lainnya.
     
"Pada Sabtu, 22 September 2018 dalam acara puncaknya akan dihadiri langsung oleh Gubernur Kalbar. Sejumlah agenda menarik akan disajikan hari itu " papar dia.
     
Dari segi pengisi acara kata dia juga selaras dengan agenda yang ada. Pihak penyelenggara melibatkan berbagai UMKM komunitas, anak muda dan lainnya.
     
"Banyak yang terlibat kali ini. Kita ingin setiap tahun lebih meriah dan heboh dengan sajian kegiatan yang menarik," katanya.
 
Baca juga: Pontianak gelar kegiatan budaya lebih awal meriahkan kulminasi matahari

Secara umum kata Syarif Saleh apa yang dihadirkan untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang ke Pontianak.
       
"Melalui kegiatan ini kita promosikan kekayaan wisata Pontianak. Kita yakin tahun ini pengunjung jauh lebih ramai," papar dia.
     
Sementara itu, Direktur Publikasi Badan Promisi Kota Pontianak (B2KP), Dedi menambahkan bahwa fenomena kulminasi matahari di Kota Pontianak merupakan kejadian unik dan hanya beberapa tempat saja di dunia khususnya di tengah kota.
   
"Fenomena alam terutama di garis lintang nol derajat di Kota Pontianak adalah kekayaan kita.  Garis lintang khatulistiwa yang ditandai dengan monumen Tugu Khatulistiwa adalah daya tariknya. Ini akan terus kita promosikan dengan maksimal," papar dia.

Baca juga: Sejumlah akan agenda meriahkan titik kulminasi matahari Pontianak
     
Menurutnya melalui even yang digelar bersamaan dengan kejadian titik kulminasi yang saat ini digelar sudah sangat menarik. 
     
"Pengemasan yang baik dalam kegiatan dan lainnya adalah kunci kekayaan kita ini tergali dengan maksimal. Kita bersama berbagai pihak akan mempromosikan kekayaan Kota Pontianak bukan hanya Tugu Khatulistiwa tapi sungai, adat budaya, kuliner dan lainnya," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018