Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengharapkan melalui berbagai program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat, maka mampu menciptakan keluarga bahagia di daerah itu dan Indonesia pada umumnya.
"Terkait program BKKBN, khususnya dengan Kampung KB, di mana Pemprov Kalbar perlu bersinergi dengan BKKBN, karena dari 68 indikator desa mandiri itu, tiga indikator diantaranya ada di program BKKBN sehingga sangat penting untuk dilakukan," katanya, di Pontianak, Jumat.
Ia juga berharap, minimal dari 174 kecamatan di Kalbar, maka satu kecamatan minimal ada dua Kampung KB percontohan, sehingga ke depannya di setiap desa ada Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Karena menurut dia, kalau bercerita tentang Kampung KB, maka ikutan dalam hal pelayanan kesehatan juga akan ada. Tiga indikator desa mandiri itu ditambah lagi dengan yang lain-lainnya, seperti adanya pembangunan jalan, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
"Ke depan program BKKBN tidak hanya sekedar cerita tentang kontrasepsi, tetapi juga keluarga bahagia. Keluarga yang direncanakan itu Insya Allah akan tercipta keluarga bahagia," katanya.
Acara tahunan BKKBN Kalbar (Foto Antaranews/Slamet Ardiansyah)
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana mengatakan kegiatan hari ini merupakan agenda tahunan. Di mana dimekanisme program manajemen KKBPK itu memang terdiri dari rakor, rakorda dan review.
"Ini kami maksudkan sebagai bentuk mekanisme manajemen penggarapan program, yang dikuatkan dalam forum tersebut," katanya.
Ia menambahkan, dalam forum itu BKKBN dan para mitra menyamakan persepsi dan memperkokoh komitmen. Dan para mitra ini sengaja dilibatkan karena program KKBPK itu tidak bisa dilaksanakan oleh pihaknya saja.
"Jadi jika semua program KKBPK ini mau berhasil, maka semua pihak harus dilibatkan, termasuk juga melibatkan rekan-rekan dari wartawan," katanya.
