Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Kesehatan (Dinkrs) Kota Pontianak, mencatat sejak tahun 2017-2018 sebanyak 39 anak positif menderita rubella.

"2018 ada 10 anak yang positif rubella dari beberapa sampel yang kami ambil. Jadi rubella bukan abstrak, virus itu ada di sekitar kita," kata Kepala Dinkes Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Selasa.

Dalam kesempatan itu, ia mengakui capaian vaksin MR di Kota Pontianak tidak bisa mengejar target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, karena angka terakhir pada tanggal 24 Oktober saja, capaian vaknisasi baru 27,5 persen.

"Target capaian imunisasi MR kemungkinan besar tidak akan tercapai, karena kendala yang dihadapi masih pada keraguan masyarakat untuk ikut serta dalam program ini, seperti masih mempertanyakan kandungan pada vaksin tersebut, dan lainnya," jelasnya.

Kemudian, menurut dia masyarakat juga masih ketakutan terhadap kejadian ikutan pasca imunisasi. "Ketakutan itu karena pengaruh informasi yang tidak benar, yakni bahwa vaksin itu menyebabkan panas hingga kematian," ungkapnya.

Meskipun, pihaknya sudah berusaha keras melakukan sosialisasi dan melibatkan semua sektor. "Sosialisasi sudah kami lakukan, tapi kembali lagi ini adalah masalah kepercayaan masyarakat, terhadap program vaksin MR tersebut," katanya.

Menurut dia, dengan akan berakhirnya masa pelaksanaan vaksin MR, maka Kementerian Kesehatan tidak akan memperpanjannya, meski demikian vaksinasi MR tetap bisa dilakukan.

"Vaksinasi MR tetap ada, dan masuk sebagai imunisasi rutin yang diberikan kepada anak mulai usia enam bulan hingga15 tahun, tetapi dilakukan dengan berbayar," tambah Sidiq.

Baca juga: Dinas Kesehatan Kalbar optimistis target imunisasi MR terpenuhi

 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018