Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kontingen Kalimantan Barat berhasil meraih juara umum II ajang Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional di Ambon, Maluku.

Sekretaris Kontingen Pesparani Kalbar Lukas Aheng di Pontianak, Minggu mengaku bangga dan tidak percaya dengan pencapaian timnya pasalnya mereka tidak menentukan target tinggi dalam even tersebut.

"Apalagi biasanya kalau paduan suara, provinsi dari Indonesia Timur seperti Maluku, NTT, Papua dan Sulawesi biasanya jadi pemenang. Ternyata kita bisa jadi juara umum kedua. Itu pun kalah tipis saja dari Kaltim. Kami sangat berbangga bisa membawa nama Kalbar," ujarnya.

Lukas menyebutkan Kalbar yang hanya selisih tipis dengan juara umum I yakni Kaltim dan mampu ungguli juara umum III dari DKI Jakarta tidak terlepas dari kerja keras, kekompakan dan kerja sama tim.

"Kalbar mampu meraih 11 medali emas. Sebanyak empat di antaranya adalah emas champion alias nilai tertinggi," ujar dia.

Kalbar mengirim 248 peserta untuk mengikuti 12 kategori Pesparani yang pertama kali diadakan itu.

Pelatih paduan, Lidwina menambahkan hasil yang ada selaras dengan usaha kontingen.

Betapa tidak, audisi dan latihan sudah dilangsungkan sejak bulan April 2018 lalu. Sementara sejak Agustus 2018 frekuensi latihan dari seminggu sekali menjadi setiap hari.

"Untuk audisi kami mengambil tim per kota atau kabupaten. Karena ini berhubungan dengan kekompakan yang sudah ada. Selain tentu saja memudahkan mereka untuk bertemu dan latihan rutin," ujarnya.

Tidak hanya paduan suara, Pesparani juga melombakan lomba bernyanyi Mazmur solo, bertutur kitab suci, dan kategori lainnya.

Di kategori bertutur kitab suci, Kalbar menjadi champion yang dipersembahkan Maria Irene Jessnya. Gadis 11 tahun yang bersekolah di SD Gembala Baik Pontianak ini membawakan cerita Lazarus yang miskin.

"Tidak menyangka saya meraih champion karena peserta lain juga bagus-bagus,? kata dia.

Sementara itu Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus yang juga hadir langsung di Ambon untuk menyaksikan penampilan kontingen Kalbar mengaku bangga dengan prestasi yang ada.

"Bangga sekali karena prestasi Gereja Kalimantan menunjukkan prestasinya," kata dia.

Tidak hanya itu, Agustinus juga menjadi pembicara dalam seminar di Islamic Centre Ambon. Dalam seminar bertajuk "Dari Maluku untuk Indonesia, Kita Rawat NKRI yang Damai dan Berkeadilan melalui Budaya Menyanyi" ini, dia menyampaikan kekagumannya terhadap persatuan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia. Kendati belakangan juga muncul gerakan intoleransi.

Agustinus mengajak masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan lagu sebagai sarana mewartakan kasih dan persaudaraan di tengah masyarakat. Menurut Agustinus, lagu mengandung bahasa kasih dan sangat universal.

"Jadikan lagu sebagai sarana mewartakan kasih, memperkuat persaudaraan dan menyatakan kegembiraan," kata dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018