Jakarta (Antaranews Kalbar) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 84 poin ke posisi Rp14.892 dibandingkan sebelumnya Rp14.976 per dolar AS.
Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ini menguat sebesar 14 poin menjadi Rp14.967 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.981 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin mengatakan bahwa kurs rupiah terapresiasi terhadap dolar AS menyusul meredanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap perang dagang.
"Presiden AS dan Tiongkok telah menyelesaikan percakapannya terkait hubungan dagangnya. Hal itu menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan negara berkembang," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, belum ada informasi resmi terkait percakapan pimpinan dua negara itu membuat apresiasi mata uang rupiah relatif terbatas.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova menambahkan sentimen dari dalam negeri yang positif turut berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah.
"Ekonomi Indonesia yang masih tumbuh memberi harapan bahwa stabilitas ekonomi kita terjaga setelah sempat dilanda kekhawatiran perlambatan ekonomi global akibat perang dagang," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS), pada hari ini (Senin, 5/11) mencatat ekonomi Indonesia di triwulan III-2018 tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan (year-on-year).
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (5/11), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.972 dibanding sebelumnya (2/10) di posisi Rp15.089 per dolar AS.
Baca juga: Jumat sore Rupiah melemah jadi Rp15.212
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ini menguat sebesar 14 poin menjadi Rp14.967 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.981 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin mengatakan bahwa kurs rupiah terapresiasi terhadap dolar AS menyusul meredanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap perang dagang.
"Presiden AS dan Tiongkok telah menyelesaikan percakapannya terkait hubungan dagangnya. Hal itu menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan negara berkembang," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, belum ada informasi resmi terkait percakapan pimpinan dua negara itu membuat apresiasi mata uang rupiah relatif terbatas.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova menambahkan sentimen dari dalam negeri yang positif turut berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah.
"Ekonomi Indonesia yang masih tumbuh memberi harapan bahwa stabilitas ekonomi kita terjaga setelah sempat dilanda kekhawatiran perlambatan ekonomi global akibat perang dagang," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS), pada hari ini (Senin, 5/11) mencatat ekonomi Indonesia di triwulan III-2018 tumbuh sebesar 5,17 persen secara tahunan (year-on-year).
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (5/11), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.972 dibanding sebelumnya (2/10) di posisi Rp15.089 per dolar AS.
Baca juga: Jumat sore Rupiah melemah jadi Rp15.212
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018