Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pontianak Barat terus melakukan edukasi dan kali ini menyasar kalangan pelajar di Pontianak melalui pajak bertutur.

"Program tersebut satu di antara rangkaian penutupan Pekan Inklusi Kesadaran Pajak 2018. Programnya dinamai edukasi pajak dalam sistem pendidikan nasional," ujar Kepala KPP Pratama Pontianak Barat, Nurbaeti Munawaroh di Pontianak, Jumat.

 Dia menyatakan, di tingkat nasional, pekan inklusi kesadaran pajak tidak hanya diisi dengan pajak bertutur. Berbagai kegiatan mulai dari lomba lagu daerah bermuatan pajak, workshop penulisan pajak bagi mahasiswa, workshop dekat dengan UMKM, kunjungan siswa ke aleri perpajakan, penandatangan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Kemenkeu, Kemedikbud, Kemendagri, Kemenag, Universitas Terbuka dan Kemenristekdikti.

"Untuk meningkatkan kesadaran dunia pendidikan terhadap program edukasi kesadaran pajak yang dijalankan, Direktorat Jenderal Pajak memandang upaya kampanye yang dilakukan secara terstruktur, terarah dan terpadu memegang peranan yang sangat penting," jelas dia.

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pemahaman masyarakat tentang manfaat dan peranan pajak dalam pembangunan serta dukungan pemangku kepentingan dalam menumbuhkan kesadaran pajak sejak dini melalui pendidikan, menyasar pelajar jenjang SD/Ibtidaiyah, SMP/Tsanawiyah, SMA/SMK/Aliyah dan mahasiswa.

 "Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bruder Pontianak yang menjadi sekolah yang dipilih oleh KPP Pratama Pontianak Barat sebagai tempat diselenggarakannya acara tersebut. Tercatat sebanyak 240 siswa sejak pukul 09.00 WIB secara antusias duduk sebagai peserta," kata dia.

Ia menyebutkan demi kemandirian bangsa dan negara, tidak ada hal yang lebih baik dibandingkan terus menerus berupaya untuk mampu membiayai pengeluaran negara yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Menurut dia dalam postur RAPBN 2019 pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp2142,5 triliun dengan penerimaan perpajakan memegang porsi terbesar yang diproyeksikan mencapai Rp1.781,0 triliun.

Sementara itu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah sebesar Rp361,5 triliun. Angka-angka tersebut jauh lebih besar dari postur APBN 2018.

"Sejak dini generasi muda, pemilik masa depan harus diberikan pemahaman bahwa untuk menjadi patriot bangsa tidak melulu diartikan dengan mengangkat senjata. Dengan membayar pajak, sejatinya kita semua adalah pahlawan. Jika pembayar pajak yang saat ini bahu membiayai negara melalui pajak yang mereka bayar adalah pahlawan masa kini, mereka adalah pahlawan masa depan," kata dia.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018