Kubu Raya (Antaranews Kalbar)-BKKBN mendorong warga untuk menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang saat kegiatan di kompleks Pelabuhan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Minggu.
"Melalui kegiatan ini, kami dari BKKBN mendorong masyarakat agar beralih mengunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Karena penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek itu banyak memiliki kelemahan," kata Deputi KSPK BKKBN RI M Yani di Kubu Raya.
Dikatakannya, salah satu kelemahan penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek yaitu seperti pil KB dan suntik, dimana penggunanya bisa saja lupa untuk di minum setiap hari. "Makanya kami lebih condong mendorong masyarakat mengunakan alat kontrasepsi dalam jangka panjang, dan ini sudah sesuai dengan kebijakan BKKBN dalam rangka menghindari angka kegagalan ber KB," katanya.
Sedangkan, ujarnya lagi, penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang seperti implant, vasektomi dan sebagainya yang berjangka 3-5 tahun, maka kemungkinan kegagalan dapat di minimalisasi.
"Untuk mengajak dan menyadarkan masyarakat dalam ber KB tidak hanya kaum ibu namun bapak-bapak juga harus proaktif sebagai peserta akseptor. Makanya melalui kegiatan ini kami terus mensosialisasikan untuk mengajak masyarakat terutama kaum bapak-bapak," katanya.
Ia mengatakan saat ini pencapaian target total fertility rate (TFR) atau angka total kelahiran untuk tingkat nasional di perkirakan sebesar 2,4 anak per perempuan. Sedangkan untuk Kalbar angka TFR nya mencapai 3,1 anak per perempuan. "Melihat tingginya angka itu, untuk menurunkannya maka kami terus meningkatkan sosialisasi program-program keluarga berencana," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKB Kalbar, Kusmana mengatakan kegiatan promosi pelayanan KB itu merupakan forum silaturahim jajaran pelaksana program di semua level pelaksana program KB, mulai dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten.
"Tujuannya untuk mengembangkan program dalam bentuk sosialisasi. Forum ini juga merupakan forum sentuhan kepada masyarakat akan pentingnya membentuk keluarga kecil, sehat, bahagia dan berkualitas. Dan, kegiatan seperti ini akan terus kami galakan," kata Kusmana.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengatakan Pemda Kubu Raya sangat mendukung sekali program KB dan pembangunan keluarga.
"Bukti dukungan yang telah kami lakukan yaitu, Pemkab Kubu Raya telah membentuk Kampung KB sejak tahun 2017 lalu. Dan hampir setiap kecamatan ada Kampung KB dan jumlahnya hingga 2018 ini sebanyak 20 Kampung KB. Ini merupakan program jemput bola yang bertujuan memberi kesadaran kepada masyarakat pentingnya KB dan terealisasinya program-program Pemkab Kabu Raya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Melalui kegiatan ini, kami dari BKKBN mendorong masyarakat agar beralih mengunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Karena penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek itu banyak memiliki kelemahan," kata Deputi KSPK BKKBN RI M Yani di Kubu Raya.
Dikatakannya, salah satu kelemahan penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek yaitu seperti pil KB dan suntik, dimana penggunanya bisa saja lupa untuk di minum setiap hari. "Makanya kami lebih condong mendorong masyarakat mengunakan alat kontrasepsi dalam jangka panjang, dan ini sudah sesuai dengan kebijakan BKKBN dalam rangka menghindari angka kegagalan ber KB," katanya.
Sedangkan, ujarnya lagi, penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang seperti implant, vasektomi dan sebagainya yang berjangka 3-5 tahun, maka kemungkinan kegagalan dapat di minimalisasi.
"Untuk mengajak dan menyadarkan masyarakat dalam ber KB tidak hanya kaum ibu namun bapak-bapak juga harus proaktif sebagai peserta akseptor. Makanya melalui kegiatan ini kami terus mensosialisasikan untuk mengajak masyarakat terutama kaum bapak-bapak," katanya.
Ia mengatakan saat ini pencapaian target total fertility rate (TFR) atau angka total kelahiran untuk tingkat nasional di perkirakan sebesar 2,4 anak per perempuan. Sedangkan untuk Kalbar angka TFR nya mencapai 3,1 anak per perempuan. "Melihat tingginya angka itu, untuk menurunkannya maka kami terus meningkatkan sosialisasi program-program keluarga berencana," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKB Kalbar, Kusmana mengatakan kegiatan promosi pelayanan KB itu merupakan forum silaturahim jajaran pelaksana program di semua level pelaksana program KB, mulai dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten.
"Tujuannya untuk mengembangkan program dalam bentuk sosialisasi. Forum ini juga merupakan forum sentuhan kepada masyarakat akan pentingnya membentuk keluarga kecil, sehat, bahagia dan berkualitas. Dan, kegiatan seperti ini akan terus kami galakan," kata Kusmana.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengatakan Pemda Kubu Raya sangat mendukung sekali program KB dan pembangunan keluarga.
"Bukti dukungan yang telah kami lakukan yaitu, Pemkab Kubu Raya telah membentuk Kampung KB sejak tahun 2017 lalu. Dan hampir setiap kecamatan ada Kampung KB dan jumlahnya hingga 2018 ini sebanyak 20 Kampung KB. Ini merupakan program jemput bola yang bertujuan memberi kesadaran kepada masyarakat pentingnya KB dan terealisasinya program-program Pemkab Kabu Raya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018