Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kalimantan Barat, Suherman mengatakan, pihaknya siap membantu pengembangan usaha lempok (dodol) durian di Kalbar dan saat ini beberapa agen pembuatannya sudah dikunjungi.
"Kita hari ini baru selesai datang langsung ke beberapa pembuat lempuk durian di Pontianak. Kita melihat potensinya usaha ini sangat besar, hanya tinggal dikembangkan. Kita sebagaimana fungsi yang ada siap mendampingi," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Suherman menjelaskan berdasarkan hasil kunjungan tersebut pembuat lempuk atau usahawan kuliner berbahan baku durian tersebut belum memiliki izin usaha dan hal-hal lainnya.
Baca juga: Plut Kalbar terus dampingi UMKM
Baca juga: Pusat Layanan Usaha Terpadu Kalbar Bina 1.165 UMKM
"Usahawan lempuk durian juga tidak memiliki PIRT, BPOM dan serfitikasi halal. Saat ini hanya memproduksi dan menjualnya dengan seadanya saja," kata dia.
Pihaknya juga melihat bahwa kemasan lempuk sangat sederhana dan ukurannya juga masih terbatas. Sehingga, tampilannya kurang menarik. Hal itu juga harus menjadi perhatian agar mampu bersaing dan diminati.
"Untuk itulah kita siap dan hadir mendampingi mereka, bagaimana memiliki izin dan mendapatkan sertifikasi yang seharusnya ada. Kita dorong juga kemasannya baik dan promosi yang gencar," jelas dia.
Baca juga: PKBL Sangat Membantu UMKM
Baca juga: Plut Kalbar Harapkan Kelonggaran Tax Amnesty Untuk UKM
Saat ini, kata dia, penjulan pelaku bidang kuliner tersebut juga masih secara "off line". Dengan kemajuan teknologi dan informasi yang kian pesat menurutnya harus sudah bisa masuk ke pasar "online".
"Ke depan meraka harus masuk pasar `online`. Tentu dengan izin dan sertfikasi serta kemasan yang menarik sehingga bersaing dan diminati pasar," kata dia.
Pada sisi potensi, bahan baku untuk lempok menurutnya sangat melimpah. Hal itu karena durian di Kalbar sangat melimpah dan beragam. Tidak sulit untuk mendapatkan bahan baku terutama pada saat musim durian.
"Harapan kita lagi dengan melimpahnya durian bisa juga dibuat turunan lainnya, selain lempuk. Usaha sektor ekonomi kreatif ini harus bergerak untuk membaut turunan lebih banyak. Potensi yang ada harus dimaksimalkan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Kita hari ini baru selesai datang langsung ke beberapa pembuat lempuk durian di Pontianak. Kita melihat potensinya usaha ini sangat besar, hanya tinggal dikembangkan. Kita sebagaimana fungsi yang ada siap mendampingi," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Suherman menjelaskan berdasarkan hasil kunjungan tersebut pembuat lempuk atau usahawan kuliner berbahan baku durian tersebut belum memiliki izin usaha dan hal-hal lainnya.
Baca juga: Plut Kalbar terus dampingi UMKM
Baca juga: Pusat Layanan Usaha Terpadu Kalbar Bina 1.165 UMKM
"Usahawan lempuk durian juga tidak memiliki PIRT, BPOM dan serfitikasi halal. Saat ini hanya memproduksi dan menjualnya dengan seadanya saja," kata dia.
Pihaknya juga melihat bahwa kemasan lempuk sangat sederhana dan ukurannya juga masih terbatas. Sehingga, tampilannya kurang menarik. Hal itu juga harus menjadi perhatian agar mampu bersaing dan diminati.
"Untuk itulah kita siap dan hadir mendampingi mereka, bagaimana memiliki izin dan mendapatkan sertifikasi yang seharusnya ada. Kita dorong juga kemasannya baik dan promosi yang gencar," jelas dia.
Baca juga: PKBL Sangat Membantu UMKM
Baca juga: Plut Kalbar Harapkan Kelonggaran Tax Amnesty Untuk UKM
Saat ini, kata dia, penjulan pelaku bidang kuliner tersebut juga masih secara "off line". Dengan kemajuan teknologi dan informasi yang kian pesat menurutnya harus sudah bisa masuk ke pasar "online".
"Ke depan meraka harus masuk pasar `online`. Tentu dengan izin dan sertfikasi serta kemasan yang menarik sehingga bersaing dan diminati pasar," kata dia.
Pada sisi potensi, bahan baku untuk lempok menurutnya sangat melimpah. Hal itu karena durian di Kalbar sangat melimpah dan beragam. Tidak sulit untuk mendapatkan bahan baku terutama pada saat musim durian.
"Harapan kita lagi dengan melimpahnya durian bisa juga dibuat turunan lainnya, selain lempuk. Usaha sektor ekonomi kreatif ini harus bergerak untuk membaut turunan lebih banyak. Potensi yang ada harus dimaksimalkan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019