Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono kembali mengajak semua lapisan masyarakat di provinsi itu, untuk bersama-sama dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2019.

"Kemarin kami sudah menggelar Rakor dengan instansi terkait, guna mengetahui kelemahan maupun kendala dari seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Untuk dicarikan solusi bersama yang paling optimal, sehingga, pelaksanaan Pemilu 2019 di Kalbar dapat berjalan dengan lancar, aman dan damai," kata Didi Haryono di Pontianak, Jumat.

Meskipun demikian, peran serta dan dukungan semua lapisan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2019, salah satunya dengan menjaga Kamtibmas di lingkungan masing-masing.

Ia menjelaskan, dalam perspektif kepolisian, peran sektor keamanan sangatlah penting karena dengan terwujudnya pembangunan nasional dan daerah tidak lepas dari situasi Kamtibmas yang kondusif.

Baca juga: Kapolda Kalbar ajak masyarakat terus membangun keharmonisan

"Apalagi Kalbar sendiri secara geografis merupakan provinsi terluas ke-empat di Indonesia, pastinya akan menjadi suatu tantangan baik dalam pendistribusian logistik Pemilu, pola pengamanan dan saat penghitungan suara nantinya," ungkapnya.

Sementara itu, aspek multikultural sosial dan budaya menjadi suatu ciri khas Kalbar, yang dapat menimbulkan polarisasi serta ancaman konflik, sehingga perlunya ditanamkan kepada masyarakat bahwa pesta demokrasi adalah pesta yang bernuansa suka cita dan menjunjung demokrasi Pancasila, katanya.

"Pada Pilkada serentak 2018 lalu, Kalbar termasuk provinsi yang rawan konflik sosial, hal itu berdasarkan IKP (Indeks Kerawanan Pilkada) yang menempatkan Kalbar ranking rawan kedua setelah Papua, ini memang benar, setidaknya pernah terjadi 17 konflik sosial di provinsi ini sejak tahun 1962. Namun hal tersebut dapat bersama kita patahkan dengan kerja keras, serta soliditas kebersamaan yang tinggi, dan dapat menyelenggarakan Pilkada dengan lancar, aman serta elegan, pada penyelenggaraan Pemilu 2019 daerah Kalbar juga turun menjadi peringkat ke 14 daerah terawan pelaksanaan Pemilu 2019," ujarnya.

Berbagai kegiatan pada Pilkada serentak 2018 lalu sudah cukup baik dan dapat dijadikan tolak ukur dalam menyelenggarakan Pemilu 2019 di Kalbar. "Pada tahun lalu, kita bersama-sama telah melakukan langkah-langkah preventif meliputi, pertemuan dengan DPRD, melaksanakan deklarasi dengan unsur-unsur terkait Pilkada, kunjungan kepada beberapa tokoh parpol dan tokoh masyarakat, pembentukan beberapa satgas yang melibatkan para pengambil kebijakan Pilkada, pemerintah, dan instansi terkait lainnya," katanya.

Baca juga: Kapolda Kalbar instruksikan Polres pengamanan maksimal surat suara Pemilu 2019

Ia menambahkan, salah satu satgas atau forum yang dibentuk adalah forum rumah adem dengan Kalbar Cooling Center yang akan menjadi `pusat pendingin` yang saat ini langkah tersebut dicontoh oleh Pemerintah Pusat.

Dia berharap, dalam menghadapi agenda masyarakat dan agenda politik ke depan, maka informasi, ilmu dan diskusi yang nantinya akan dilaksanakan menjadi solusi. "Sehingga sumber dan potensi gangguan dapat kita inventarisasi, kemudian kita dapat membangun kesamaan persepsi, soliditas serta memantapkan cara bertindak dalam rangka mensukses Pemilu 2019," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar mengajak semua pihak untuk menjaga Kalbar yang sudah damai, rukun, toleran sehingga selalu kondusif.

"Sehingga pembangunan bisa berjalan, program pemerintah bisa terlaksana, maka harapan masyarakat yang menginginkan Kalbar maju dapat terwujud," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019