Pontianak (ANTARA) - KPU Kota Singkawang Kalimantan Barat melakukan evaluasi strategi sosialisasi pemilu bersama Relawan Demokrasi, untuk memaksimalkan pendidikan politik kepada masyarakat di kota itu.
"Meningkatnya partisipasi pemilih dalam pemilihan umum (Pemilu) serentak 2019, tidak terlepas andil dari berbagai pihak. Salah satunya peran dari Relawan Demokrasi (Relasi), sehingga kita akan melakukan evaluasi terkait berbagai kegiatan yang kita lakukan," kata Ketua KPU Singkawang, Riko, Kamis.
Menurutnya, sosialisasi masiv yang dilakukan oleh Relasi ke 10 basis sasaran, yakni basis keluarga, pemula, muda, perempuan, penyandang disabilitas, berkebutuhan khusus, marginal, komunitas, keagamaan, dan warga internet, berdampak pada partisipasi pemilih dari 62,5 persen saat Pilkada, menjadi 72,62 persen pada Pemilu 2019.
Baca juga: KPU Singkawang tetapkan 30 anggota DPRD terpilih
"Meski mengalami peningkatan, tingkat partisipasi pemilih di Kota Singkawang dalam Pemilu serentak 2019 adalah yang terendah dari 14 kabupaten dan kota di Kalbar. Oleh karenanya, KPU Kota Singkawang terus melakukan evaluasi, di antaranya dengan mengadakan kegiatan evaluasi strategi sosialisasi bersama Relasi," tuturnya.
Kegiatan ini diadakan untuk bersama-sama mengevaluasi strategi sosialisasi yang sudah dilakukan. "Kita akan mencari strategi sosialisasi yang terbaik sehingga pada pemilihan mendatang, partisipasi pemilih terus meningkat," ungkapnya.
Dengan pertemuan tersebut, kata Riko, diharapkan mendapat rumusan strategi sosialisasi terbaik. Kota Singkawang dengan kultur masyarakatnya yang heterogen, menuntut agar sosialisasi yang dilakukan kepada pemilihan juga harus berwarna, dengan pendekatan sesuai segmentasi pemilih.
"Beda kultur, beda strategi yang harus diterapkan," jelasnya.
Baca juga: KPU sebut Ma'ruf tidak langgar ketentuan pemilu
Menurutnya, sosialisasi adalah bagian dari proses belajar tentang kebudayaan dalam hubungannya tentang sistem sosial. Pada Pemilu 2019, metode ceramah dan dialog kerap diterapkan oleh Relasi dalam melakukan tugasnya yakni sosialisasi kepada pemilih.
"Sosialisasi dengan pendekatan budaya atau dengan memperbanyak penggunaan alat peraga, barangkali akan menjadi sosialisasi yang sangat efektif ke depannya. Nah, ini akan kita rumuskan. Tentu kita berpijak pada identifikasi masalah di lapangan, sehingga strategi sosialisasi yang dirumuskan nantinya benar-benar atas dasar masalah yang terjadi," tuturnya.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat (Hupmas) KPU Kota Singkawang, Guntur Gunawan mengatakan, kegiatan dimaksud untuk mendapatkan masukan dan saran dari para Relawan Demokrasi.
"Kegiatan ini untuk mendapatkan masukan dan saran dari Relasi terkait strategi sosialisasi pemilih berkelanjutan. Karena para Relawan Demokrasi inilah yang menjadi pelaku di lapangan," katanya.
Kegiatan evaluasi strategi sosialisasi dihadiri relawan dari 10 basis. Masing-masing basis, terdiri dari lima orang relawan.
Pada Pemilu serentak 2019, Relasi bertugas selama tiga bulan untuk membantu KPU dalam sosialisasi tentang kepemiluan.
Baca juga: Penetapan caleg terpilih di Kapuas Hulu belum bisa dilakukan
Baca juga: Penetapan hasil final DPR merupakan kewenangan KPU RI
Baca juga: Sampai hari ini, 21 petugas KPPS meninggal dalam tugas dan 112 masih dirawat