Persatuan Guru Republik Indonesia Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Jumat, menggelar seminar nasional yang menghadirkan Sekjen PB PGRI Qudrat Nugraha dengan tema Guru Pembaharu di Era Industri 4.0.
    Ketua PGRI Kecamatan Sepauk Sudirman mengatakan, seminar tersebut diharapkan dapat menambah wawasan para guru dalam menghadapi era industri 4.0.
    "Guru perlu mengubah cara mengajar, dari tradisional menjadi pembelajaran multi stimulan agar lebih menyenangkan dan menarik," kata Sudirman di acara di SMKN 1 Sepauk yang dihadiri sekitar 300 guru itu.
   Sementara Ketua PGRI Kabupaten Sintang Usman Adi menyinggung tentang keberadaan guru honor di Kabupaten Sintang yang masih sangat diperlukan mengingat jumlah guru PNS yang terbatas. Oleh karenanya pengurus PGRI Kabupaten mengusulkan ke Pemda dan disetujui yaitu memberikan insentif kepada semua guru honor di sekolah negeri sebesar Rp1,2 juta per tahun.
    Kadisdik yang diwakili Kabid pembinaan SD Magdalena Ukis mengatakan bahwa diera milenial guru  dihadapkan banyak tantangan. "Bahkan seakan-akan dikriminalisasi dengan UU Perlindungan Anak oleh karena  itu komunikasi dengan baik pada semua unsur sangat diperlukan," ujar dia.
    Ia juga mengingatkan bahwa DAK tahun ini turun drastis dikarenakan isian data sarana prasarana di aplikasi data pokok pendidikan sekolah yang kurang lengkap. Karena umumnya sekolah dalam mengisi Dapodik lebih fokus pada data tunjangan profesi maupun tunjangan khusus.
    Sementara Qudrat Nugraha mengatakan bahwa di era 4.0 saat ini bukan lagi time is money namun Speed is money. "Bukan hard copy lagi namun soft copy . Contoh pembaca koran hard copy 40 persen usia pembaca usia 60 tahunan," kata Qudrat.

 

Pewarta: Katno Susilo Hudi ST/Teguh IW

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019