Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar berharap petani yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) yang menerima bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) bisa memelihara dan menjaga dengan manajemen dengan baik.
Kepala Distan TPH Kalbar, Heronimus Hero, di Pontianak, Kamis menyebutkan bahwa ditemukan di lapangan sebagian besar masih kurangnya kesadaran untuk menjaga dan memelihara bantuan alstintan itu.
"Dari bantuan alsintan yang diberikan usianya kebanyakan umurnya sangat pendek. Sekitar 2 - 3 tahun sudah tidak bisa dioperasionalkan. Hal itu karena perawatan yang tidak diperhatikan," katanya.
Baca juga: Rp8 miliar untuk Alsintan, program Landak jadikan petani yang modern
Dengan sejumlah persoalan yang ada ia mendorong petani untuk merawat dan menjaga agar manfaat dirasakan lebih lama.
"Yang kita tidak mau itu ketika rusak tidak diperbaiki. Hal itu karena alasan mahal biaya memperbaikinya. Sebelumnya tidak dijaga dengan baik. Ketika diminta iuran untuk memperbaiki yang harus dikeluarkan poktan tidak mau," kata dia.
Menurutnya dengan hadirnya alsintan tentu dapat membantu dan meningkatkan produksi dan produktivitas budi daya padi sehingga dengan hal demikian dapat meningkatkan kesejahteraan.
Baca juga: Distan sambas salurkan 54 alsintan
Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sudah dan terus serius menbangun dan mendukung kemajuan pertanian.
“Hal itu dibuktikan dengan anggaran pertanian masuk 10 besar di APBN. Meskipun anggara sudah besar tentu tidak dapat memenuhi semua karena perlu bertahap dan skala prioritas. Kembali kita minta petani jangan sampai bantuan yang ada disia – siakan. Kita buktikan dulu kita serius dan bersunguh – sungguh akan hal itu,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Kepala Distan TPH Kalbar, Heronimus Hero, di Pontianak, Kamis menyebutkan bahwa ditemukan di lapangan sebagian besar masih kurangnya kesadaran untuk menjaga dan memelihara bantuan alstintan itu.
"Dari bantuan alsintan yang diberikan usianya kebanyakan umurnya sangat pendek. Sekitar 2 - 3 tahun sudah tidak bisa dioperasionalkan. Hal itu karena perawatan yang tidak diperhatikan," katanya.
Baca juga: Rp8 miliar untuk Alsintan, program Landak jadikan petani yang modern
Dengan sejumlah persoalan yang ada ia mendorong petani untuk merawat dan menjaga agar manfaat dirasakan lebih lama.
"Yang kita tidak mau itu ketika rusak tidak diperbaiki. Hal itu karena alasan mahal biaya memperbaikinya. Sebelumnya tidak dijaga dengan baik. Ketika diminta iuran untuk memperbaiki yang harus dikeluarkan poktan tidak mau," kata dia.
Menurutnya dengan hadirnya alsintan tentu dapat membantu dan meningkatkan produksi dan produktivitas budi daya padi sehingga dengan hal demikian dapat meningkatkan kesejahteraan.
Baca juga: Distan sambas salurkan 54 alsintan
Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sudah dan terus serius menbangun dan mendukung kemajuan pertanian.
“Hal itu dibuktikan dengan anggaran pertanian masuk 10 besar di APBN. Meskipun anggara sudah besar tentu tidak dapat memenuhi semua karena perlu bertahap dan skala prioritas. Kembali kita minta petani jangan sampai bantuan yang ada disia – siakan. Kita buktikan dulu kita serius dan bersunguh – sungguh akan hal itu,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019