Pontianak (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar NA Anggini Sari mengatakan pihaknya menerapkan pertanian digital bagi kelompok petani binaannya untuk meningkatkan efisiensi biaya dan perluasan pasar
"Selain kami membantu bibit bagi petani di 14 kabupaten atau kota di Kalbar, penerapan digital farming juga didorong untuk agar ada efisiensi biaya dan perluasan pasar bagi petani, " ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan dengan adanya produk pertanian digital tersebut kelompok tani binaan BI menyuplai dan masuk kepada platform digital untuk penjualannya.
"Dengan masuk digital farming juga untuk memastikan kelancaran distribusi produk pertanian karena langsung dari petani, " jelas dia.
Menurutnya, dengan sudah masuk digital, distribusi bisa lancar dan rantai pasar produk pertanian bisa dipangkas sehingga bisa menekan harga yang diterima masyarakat.
"Salah satu komponen pembentuk harga adalah soal transportasi. Dengan digital farming ini kami harapkan ini juga bisa membuat harga dari petani langsung ke konsumen. Secara digital komponen transportasinya tidak terlalu tinggi karena sudah didistribusikan atau dijual secara digital," katanya.
Ia mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk membantu dan mengendalikan harga pangan. Inflasi daerah terus dikawal dengan melibatkan berbagai unsur dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
"Gerakan pangan murah dan pasar murah terus digencarkan agar harga stabil dan tidak fluktuatif. Inflasi terus dikawal, " papar dia.
Berdasarkan data BPS Kalbar, pada September 2023 gabungan 3 kota IHK di Kalbar mengalami inflasi YoY sebesar 2,26 persen. Singkawang, Pontianak dan Sintang mengalami inflasi YoY masing-masing sebesar 2,68 persen, 2,23 persen dan 1,86 persen.