Bupati Sanggau Paolus Hadi mengaku prihatin atas kejadian penembakan yang menewaskan sedikitnya 49 orang pada dua masjid di Selandia Baru.
"Saya sebagai warga negara Indonesia dan selaku Bupati Sanggau mengutuk keras aksi ini. Aksi seperti ini jelas kejahatan luar biasa yang harus kita lawan bersama-sama," ungkapnya, Sabtu.
Menurut pria yang akrab disapa PH ini, untuk menghindari perkiraan - perkiraan yang berpotensi memecah belah anak bangsa. Maka, pelaku harus ditindak tegas di negara tersebut.
"Nah, ini penting supaya tidak liar kemana - mana, harus diusut tuntas. Apapun alasannya pembantaian seperti itu mencederai rasa kemanusiaan dan persaudaraan antar bangsa dan negara," ujarnya.
PH berharap aksi pembantaian tersebut tidak menyasar Indonesia. "Ini yang saya khawatir. Janganlah sampai ada di Indonesia apalagi di Kabupaten Sanggau ini. Kita sudah sangat nyaman tinggal di Kabupaten Sanggau ini. Oleh karena itu, mari kita jaga bersama - sama Kabupaten Sanggau ini, jangan sampai kedamaian selama ini terusik oleh perbuatan yang memecah belah persatuan dan kesatuan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Saya sebagai warga negara Indonesia dan selaku Bupati Sanggau mengutuk keras aksi ini. Aksi seperti ini jelas kejahatan luar biasa yang harus kita lawan bersama-sama," ungkapnya, Sabtu.
Menurut pria yang akrab disapa PH ini, untuk menghindari perkiraan - perkiraan yang berpotensi memecah belah anak bangsa. Maka, pelaku harus ditindak tegas di negara tersebut.
"Nah, ini penting supaya tidak liar kemana - mana, harus diusut tuntas. Apapun alasannya pembantaian seperti itu mencederai rasa kemanusiaan dan persaudaraan antar bangsa dan negara," ujarnya.
PH berharap aksi pembantaian tersebut tidak menyasar Indonesia. "Ini yang saya khawatir. Janganlah sampai ada di Indonesia apalagi di Kabupaten Sanggau ini. Kita sudah sangat nyaman tinggal di Kabupaten Sanggau ini. Oleh karena itu, mari kita jaga bersama - sama Kabupaten Sanggau ini, jangan sampai kedamaian selama ini terusik oleh perbuatan yang memecah belah persatuan dan kesatuan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019