Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie memantau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di beberapa SMK di daerah itu.

Turut hadir dalam pemantauan tersebut di Singkawang, Selasa, antara lain Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang M. Nadjib, Kapolres Singkawang AKBP Raymond M. Masengi, Sekretaris Dewan Pendidikan Singkawang Helmi Fauzi, serta staf Humas Pemkot Singkawang.

"Secara umum pelaksanaan UNBK di beberapa SMK sudah bagus, hanya saja ada di salah satu SMK yang masih kekurangan komputer sehingga ini masih menjadi perhatian kita, supaya tahun depan bisa dimaksimalkan," kata dia.

Baca juga: Pemkab Landak pastikan UN SMP dengan sistem komputer

Untuk SMK Negeri 2 Singkawang, dia menilai saat ini terus mengalami kemajuan. di mana pemantauan UNBK bisa dilihat dari salah satu ruangan khusus melalui monitor, tanpa harus mengganggu konsentrasi siswa yang sedang melaksanakan UNBK.

"Saya berharap hasil UNBK kelak bisa bagus semua, dalam artian lulus 100 persen dengan nilai yang terbaik," ujarnya.

Tjhai Chui Mie juga mengklaim bahwa semua sekolah mulai dari SMP hingga SMA sudah menerapkan UNBK pada tahun ini. Hanya saja, untuk sekolah-sekolah yang belum memiliki komputer diharapkan bisa menumpang ke sekolah yang sudah memiliki perangkat itu.

Baca juga: Disdikbud akan tambah komputer untuk UNBK

"Ini juga harus menjadi perhatian kita, sehingga ke depannya semua sekolah sudah memiliki lab komputer masing-masing," ungkapnya.

Untuk memuluskan rencana itu, sesegera mungkin dirinya akan mengumpulkan semua kepala sekolah guna membicarakan hal tersebut.

"Akan kita rapatkan dan kita tanyakan masing-masing sekolah sehingga saya bisa tahu permasalahannya," katanya.

Baca juga: Dua siswa SMP Sambas tidak ikuti Ujian Nasional

Dalam kesempatan yang sama, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang M. Nadjib mengatakan peninjauan itu membuktikan bahwa pemerintah daerah peduli dengan dunia pendidikan, walaupun pengelolaan SMA/SMK sekarang sudah menjadi kewenangan pemprov.

"Namun secara moral dan tanggung jawab masih ada di pemerintah daerah kabupaten/kota," katanya.

Mengenai peralatan, katanya, untuk SMA/SMK tidak ada masalah karena dalam dua tahun SMA/SMK di Singkawang sudah 100 persen melaksanakan UNBK.

Baca juga: Hari pertama UNBK macet saat starting point

"Untuk SMP mulai tahun ini juga 100 persen melaksanakan UNBK, meskipun masih menumpang ke sekolah lain," ujarnya.

Ke depan, katanya, tentu secara bertahap pihaknya akan memenuhi kebutuhan itu, sehingga baik SMA, SMK, maupun SMP bisa melaksanakan UNBK secara mandiri. Ujian menggunakan komputer tingkat integritasnya tinggi.

"Tidak mungkin siswa bisa menyontek, tidak mungkin ada joki, tidak mungkin ada bisik-bisik segala macam, itu semua tidak ada," ungkapnya.

Di sisi lain, dalam aturan penerimaan siswa baru bagi sekolah yang menggunakan UNBK, akan mendapatkan poin 10 ketika dia masuk SMA atau SMK, sedangkan bagi sekolah yang menggunakan kertas dan pensil tidak akan mendapatkan poin.

"Artinya kenapa kita mendorong UNBK, supaya anak-anak mendapatkan poin 10 itu tadi," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong siswa SMP di Kota Singkawang sudah harus 100 persen melaksanakan UNBK pada tahun ini.

Kepala SMK Negeri 2 Singkawang Aprizal mengatakan jumlah siswanya yang mengikuti UNBK tahun ini 328 anak yang terdiri dari empat jurusan, yaitu multimedia, akuntansi, tata niaga, dan administrasi perkantoran.

Ia mengharapkan SMK Negeri 2 bisa memperoleh prestasi pendidikan terbaik.

Ia mengaku siap memberikan dukungan kepada siswa, khususnya yang mendapatkan nilai sempurna (100) dengan memberikan penghargaan Rp1 juta per mata pelajaran.

"'Reward' yang akan kita berikan ini untuk memotivasi siswa SMK Negeri 2 Singkawang agar bisa menjadi yang terbaik di Kalbar, bahkan di tingkat nasional," ujarnya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019