Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar dalam rangkaian Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I menggelar sejumlah dialog.
Pertama, membahas kasus perkawinan muda.dengan BKKBN Kalbar dan kedua, topik program jaminan sosial bersama BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pontianak.

"Kami menggelar Rakerwil I yang akan diisi antara lain dengan dialog bekerja sama dengan BKKBN dan BPJS Ketenagakerjaan," ujar Ketua AMSI Kalbar, Kundori di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa soal perkawinan muda dan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan menjadi satu di antara isu penting di Kalbar. Sejumlah persoalan harus dijawab oleh semua pihak termasuk peran media melalui informasi berita yang disebar kepada masyarakat.

"Selain untuk media, kedua isu yang dibahas penting juga bagi peserta dialog yang diikuti dari kalangan mahasiswa, komunitas pemuda, para jurnalis dan lainnya.

Terkait Rakerwil menurutnya sebagai ajang penguatan program AMSI Kalbar selama 2019 - 2022.

"Rakerwil menyusun program - program AMSI Kalbar. Kita baru terbentuk sehingga program internal tentu banyak. Namun demikian kerja sama di luar tentu dimaksimalkan termasuk seperti dialog hari ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Kalbar Kusmana mengatakan bahwa dalam keluarga memiliki aspek penting dalam mendidik anak atau seorang putri untuk memiliki ilmu sebelum menikah.

Ia mengatakan, berbagai fungsi keluarga diantaranya adalah keluarga berkumpul, keluarga berkomunikasi, kelurahan berbagi dan keluarga berdaya.

"Menjadi inspirasi bagi keluarga terutama bagi anak perempuan merupakan hal utama bagi setiap orangtua ataupun seorang remaja yang akan memasuki masa dewasa nya," paparnya.

Ia mencontohkan seperti Kota Pontianak, menurut data dengan umur di bawah 16 tahun perkawinan pertama di Kalimantan Barat tahun 2017 berkisar 7,76 persen, umur 17-18 tahun berkisar 14,58 persen, umur 19-20 tahun berkisar 25,91 persen, dan 11 keatas berkisar 51,75 persen.

""Sedangkan untuk daerah yang tertinggi tingkat nikah muda ada di Kabupaten Kapuas Hulu di pernikahan umur di bawah 16 tahun berkisar 19,65 persen," papar dia.

Sementara itu narasumber dari BPJS Ketenagakerjaan Pontianak, Abdul Soheh memaparkan bahwa perlindungan di BPJS Ketenagakerjaan sangat bermanfaat bagi pekerja baik penerima upah maupun bukan.

"Apalagi pekerja media. Itu harus semua terlindungi. Dengan sejumlah program di BPJS Ketenagakerjaan maka akan memberikan rasa aman dalam bekerja," papar dia.

Kegiatan Raker AMSI Kalbar dan Dialog yang berlangsung di Pontianak, 3 - 4 April 2019 tersebut dibuka oleh Kabid Aplikasi Informatika, Diskominfo Kalbar Sukaliman.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019