Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyatakan pihaknya akan memaksimalkan pembangunan infrastruktur yang ada di kabupaten itu untuk mendukung potensi wisata di sejumlah desa di Kubu Raya.

"Salah satu hal dasar yang harus dibangun untuk pengembangan destinasi wisata adalah peningkatan infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Peningkatan infrastruktur diperlukan untuk memudahkan para wisatawan mengunjungi lokasi wisata yang dituju," kata Muda di Sungai Raya, Minggu.

Menurutnya, saat ini Kubu Raya memiliki sejumlah destinasi wisata yang belum digarap maksimal. Untuk itu pemkab Kubu Raya akan menggandeng berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi tersebut.

"Saya juga meminta setiap kepala desa yang desanya memiliki potensi wisata untuk bisa mulai menggarap potensi tersebut, seperti yang dilakukan oleh Kepala Desa Rasau Jaya yang mengelola wisata taman bunga yang sudah banyak didatangi wisatawan," kata Muda.

Terpisah, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kubu Raya, Cicilia Tri Agustina, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti hibah dengan mengajukan anggaran ke pemerintah pusat melalui DAK tahun 2020 mendatang.

"Sebelumnya, pengucuran DAK untuk pengembangan wisata di Kubu Raya juga tidak ada masalah. Dan saya yakin dengan ada kepastian hukum hibah lahan ini, usulan anggaran untuk pengembangan wisata di Kubu Raya bisa didapatkan," katanya.

Kepala Desa Jeruju Besar, Nurhalijah, menerangkan sejak tahun 2016 lalu masyarakat dan pemerintah desa yang dipimpinnya telah sepakat mengembangkan potensi alam untuk menjadi salah satu daerah pengembangan pariwisata.

Berada dekat laut dan mempunyai pantai yang eksotis, ia menilai cukup banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di desanya. Untuk merintis pengembangan destinasi wisata di Desa Jeruju Besar, dirinya menuturkan sejak beberapa tahun lalu masyarakat secara swadya mulai membangun gazebo sederhana dan memperbaiki akses jalan menuju lokasi wisata yang akan dikembangkan.

"Makanya saya sangat bersyukur, setelah dihibahkan pemerintah kabupaten akan segera membangun destinasi wisata yang lebih baik lagi di Desa Jeruju Besar. Saya berharap pengembangan destinasi wisata ini bisa mendongkrak tingkat penghasilaan dan kesejahteraan masyarakat di desa," tuturnya.

Kepala Desa Sungai Kupah, Sabri, mengaku sejak tahun 2017 pemerintah desa yang telah mendapat bantuan anggaran pembangunan trek mangrove di Tanjung Intan dari pemerintah pusat melalui program CCDP IFAD. Karena pembangunan masih terbatas, ia berinisiatif merangkul warga khusunya para pemuda desa untuk berswadaya mengembangkan potensi wisata termasuk trek mangrove yang telah dibangun.

"Alhamdulillah seiring waktu kami bersyukur ada warga yang ingin menghibahkan lahannya untuk pengembangan wisata di desa kami. Dan kemudian kami tindak lanjuti untuk menghibahkan lahan seluas 13.750 meter persegi tersebut ke Pemkab Kubu Raya," katanya.

Sabri berharap adanya hibah lahan bisa mempermudah pemerintah desa untuk segera membangun dan mengembangkan destinasi wisata setempat. Ia berkeyakinan pengembangan wisata yang maksimal akan mendorong percepatan peningkatan penghasilan dan kesejahteraan warga.

"Karena masyarakat bisa juga terlibat langsung untuk mengelola dan mengembangkan destinasi wisata yang ada," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019