PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) sejak Januari - Mei 2019 berhasil meningkatkan penjualan sebesar sebesar 9,32 persen seiring upaya memudahkan masyarakat dalam mendapatkan listrik dan meningkatkan kinerja operasi.
"Pertumbuhan konsumsi listrik masyarakat mengalami kenaikan positif pada semua kelompok tarif, baik secara bulanan maupun kumulatif dari tahun ke tahun," ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalbar di Pontianak, Agung Murdifi, Senin.
Ia menjelaskan pertumbuhan year of year tertinggi adalah pada tarif Industri (I) sebesar 16,85 persen, diikuti dengan tarif sosial (S) sebesar 13,78 persen , selanjutnya tarif Penerangan sementara ( L ) sebesar 11,55 persen, tarif rumah tangga (R) sebesar 9,04 persen, dan terakhir tarif bisnis (B) sebesar 6,08 persen.
Baca juga: PLN UIP Kalbar Bangun Sentra Pemberdayaan Nelayan
Agung mengatakan adapun daya yang dijual hingga bulan Mei 2019 mencapai 1.050.096.746 kWh. Kenaikan penjualan yang ada, lanjut dia, menjadi salah satu target kinerja PLN UIW Kalbar.
"Pencapaian yang ada tentu tidak terlepas dari keras keras seluruh unit layanan dalam melakukan upaya-upaya penjualan serta peningkatan mutu layanan kepada pelanggan," kata Agung.
Sejauh ini PLN UIW Kalbar terus meningkatkan kehandalannya dalam pelayanan, yang saat ini elektrifikasi di Kalbar sudah mencapai 88 persen.
"Artinya masih ada 12 persen penduduk di Kalbar belum mendapatkan listrik dari PLN. Untuk itu, kami akan maksimalkan pemerataan listrik di daerah ini melalui Program Listrik Desa atau Lisdes dan lainnya. Semua masyarakat harus menikmati listrik," ujar Agung.
Baca juga: PLN alokasikan Rp130 miliar untuk terangi 13.169 rumah di Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Pertumbuhan konsumsi listrik masyarakat mengalami kenaikan positif pada semua kelompok tarif, baik secara bulanan maupun kumulatif dari tahun ke tahun," ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalbar di Pontianak, Agung Murdifi, Senin.
Ia menjelaskan pertumbuhan year of year tertinggi adalah pada tarif Industri (I) sebesar 16,85 persen, diikuti dengan tarif sosial (S) sebesar 13,78 persen , selanjutnya tarif Penerangan sementara ( L ) sebesar 11,55 persen, tarif rumah tangga (R) sebesar 9,04 persen, dan terakhir tarif bisnis (B) sebesar 6,08 persen.
Baca juga: PLN UIP Kalbar Bangun Sentra Pemberdayaan Nelayan
Agung mengatakan adapun daya yang dijual hingga bulan Mei 2019 mencapai 1.050.096.746 kWh. Kenaikan penjualan yang ada, lanjut dia, menjadi salah satu target kinerja PLN UIW Kalbar.
"Pencapaian yang ada tentu tidak terlepas dari keras keras seluruh unit layanan dalam melakukan upaya-upaya penjualan serta peningkatan mutu layanan kepada pelanggan," kata Agung.
Sejauh ini PLN UIW Kalbar terus meningkatkan kehandalannya dalam pelayanan, yang saat ini elektrifikasi di Kalbar sudah mencapai 88 persen.
"Artinya masih ada 12 persen penduduk di Kalbar belum mendapatkan listrik dari PLN. Untuk itu, kami akan maksimalkan pemerataan listrik di daerah ini melalui Program Listrik Desa atau Lisdes dan lainnya. Semua masyarakat harus menikmati listrik," ujar Agung.
Baca juga: PLN alokasikan Rp130 miliar untuk terangi 13.169 rumah di Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019