PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak mengakui penerapan digitalisasi yang dijalankannya berhasil menekan biaya logistik.
“Digitalisasi yang kami lakukan berhasil menekan biaya logistik. Efisiensi operasional layanan kepelabuhanan tak hanya meningkatkan kinerja perusahaan, namun juga menghemat biaya operasional pengguna jasa,” kata General Manajer PT Pelindo II Cabang Pontianak Adi Sugiri di Pontianak, Senin.
Adi menjelaskan bahwa penerapan teknologi digital di terminal peti kemas Pelabuhan Cabang Pontianak berhasil menekan biaya angkut kontainer hingga Rp2,1 juta per TEU (satuan unit kontainer ukuran 20 kaki).
Sebelum penerapan Terminal Operating System (TOS), biaya angkut kontainer mencapai Rp4,6 juta per TEU. Saat ini, biaya angkut kontainer di Pelabuhan Pontianak hanya Rp2,5 juta per TEU.
TOS adalah aplikasi digital yang digunakan untuk operasional bongkar muat kontainer, mulai dari kapal hingga kontainer diangkut ke luar pelabuhan maupun sebaliknya.
"Transformasi di Pelabuhan Pontianak kami lakukan secara bertahap sejak tahun 2015. Khusus pengoperasian teknologi TOS di terminal peti kemas Pelabuhan Pontianak, mulai kami terapkan sejak tahun 2017, dan hasilnya langsung terlihat,” kata Adi.
Dari sisi kinerja, digitalisasi juga langsung berimbas pada kapasitas penanganan (throughput) peti kemas yang naik dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2010, rata-rata pertumbuhan throughput peti kemas di Pelabuhan Pontianak naik dengan rata-rata 5,4 persen.
“Dengan lahan terminal peti kemas yang tidak bertambah (tetap seluas 4 hektar), penanganan peti kemas pada tahun 2018 bisa hampir 300.000 TEUs. Bandingkan dengan kinerja terminal peti kemas tahun 2014 yang hanya 176.906 TEUs,” tuturnya.
Tahun 2013, lanjutnya, dwelling time (penanganan bongkar muat peti kemas) di Pelabuhan Pontianak mencapai 7 hari. Saat ini, pembenahan layanan kepelabuhanan melalui digitalisasi telah menurunkan dwelling time hanya menjadi 3 hari. Efisiensi ini menguntungkan pengguna jasa serta meningkatkan kinerja Pelindo, yang pada ujungnya memperlancar kinerja ekspor nasional.
"Digitalisasi memberikan dampak yang luar biasa sekali, dimana pelayanan jasa kepelabuhanan sudah lebih cepat dan ini tentunya berdampak terhadap penanganan peti kemas yang ditangani oleh pelabuhan, mengingat kunci dari peningkatan produktivitas adalah kesiapan alat dan muatan," ujar Ari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019