Bupati Kubu Raya Kalbar, Muda Mahendrawan, SH mengatakan, dalam melakukan pencegahan dini terhadap penyalahgunaan Narkotika dan sejenisnya, haruslah dimulai dari rumah tangga.
"Karena dilingkungan rumah tangga semuanya bisa terpantau dan dideteksi sedini mungkin dengan baik dan secara totalitas serta menyeluruh," kaya Muda, dalam memaknai peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2019 ini, di Sungai Raya, Rabu.
Dia menegaskan, pemerintah Kabupaten Kubu Raya bertekad untuk memerangi segala bentuk dan jenis Narkotika dengan melakukan pencegahan sedini mungkin secara totalitas menyeluruh di semua sektor, termasuk di lingkungan rumah tangga.
Baca juga: Kapolda Kalbar komitmen berantas peredaran narkoba
"Dalam memerangi dan mendeteksi dini penyalahgunaan segala bentuk dan jenisnya Narkotika, maka kita perlu bersinergi dan memperkuat landasan ini, sehingga Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam masalah ini yakin One Hundred Percent (100 persen) no narkoba. Sehingga semuanya harus secara totalitas," tuturnya.
Untuk mewujudkan hal itu, semuanya harus dimulai dari rumah tangga dengan melibatkan Desa-desa.
Muda menuturkan, Pemkab Kubu Raya terus berusaha agar bagaimana semua rumah tangga ini mendapatkan pemahaman dan pengetahuan terkait pencegahan dini terhadap penyalahgunaan Narkotika ini dari Desa-desa. Sehingga kedepannya diharapkan semua Desa bisa melakukan deklarasi Desa dalam memerangi narkoba.
"Ke depannya saya akan menginisiasi semuanya Desa, baik itu secara satu persatu Desa maupun secara bersamaan akan mendeklarasikan Desa Perangi Narkoba. Sehingga kedepannya setiap Desa nol narkoba", tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini yang menjadi sasaran penyalahgunaan narkoba ini dari kalangan remaja atau anak-anak muda yang mereka belum mengerti. Sehingga ini menjadi mudah bagi bapak pihak untuk mendapatkan akses agar barang haram ini bisa mempengaruhi remaja.
Untuk mendeteksi masalah ini sebenarnya gampang, kata Muda. Tinggal lihat saja, jika sudah mulai ada kegelisahan, ada barang-barang rumah yang hilang di rumah atau di sekitar rumah yang tiba-tiba tidak ada maling, kok ada barang yang hilang.
"Coba nanti lihat siapa tau ada anak-anak muda yang main di situ. Sampai kompor dan elpiji pun hilang. Tentunya kondisi ini tidak boleh ada pembiaran. Karena kalau kita melakukan pembiaran, maka kita juga akan terlibat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Karena dilingkungan rumah tangga semuanya bisa terpantau dan dideteksi sedini mungkin dengan baik dan secara totalitas serta menyeluruh," kaya Muda, dalam memaknai peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2019 ini, di Sungai Raya, Rabu.
Dia menegaskan, pemerintah Kabupaten Kubu Raya bertekad untuk memerangi segala bentuk dan jenis Narkotika dengan melakukan pencegahan sedini mungkin secara totalitas menyeluruh di semua sektor, termasuk di lingkungan rumah tangga.
Baca juga: Kapolda Kalbar komitmen berantas peredaran narkoba
"Dalam memerangi dan mendeteksi dini penyalahgunaan segala bentuk dan jenisnya Narkotika, maka kita perlu bersinergi dan memperkuat landasan ini, sehingga Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam masalah ini yakin One Hundred Percent (100 persen) no narkoba. Sehingga semuanya harus secara totalitas," tuturnya.
Untuk mewujudkan hal itu, semuanya harus dimulai dari rumah tangga dengan melibatkan Desa-desa.
Muda menuturkan, Pemkab Kubu Raya terus berusaha agar bagaimana semua rumah tangga ini mendapatkan pemahaman dan pengetahuan terkait pencegahan dini terhadap penyalahgunaan Narkotika ini dari Desa-desa. Sehingga kedepannya diharapkan semua Desa bisa melakukan deklarasi Desa dalam memerangi narkoba.
"Ke depannya saya akan menginisiasi semuanya Desa, baik itu secara satu persatu Desa maupun secara bersamaan akan mendeklarasikan Desa Perangi Narkoba. Sehingga kedepannya setiap Desa nol narkoba", tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini yang menjadi sasaran penyalahgunaan narkoba ini dari kalangan remaja atau anak-anak muda yang mereka belum mengerti. Sehingga ini menjadi mudah bagi bapak pihak untuk mendapatkan akses agar barang haram ini bisa mempengaruhi remaja.
Untuk mendeteksi masalah ini sebenarnya gampang, kata Muda. Tinggal lihat saja, jika sudah mulai ada kegelisahan, ada barang-barang rumah yang hilang di rumah atau di sekitar rumah yang tiba-tiba tidak ada maling, kok ada barang yang hilang.
"Coba nanti lihat siapa tau ada anak-anak muda yang main di situ. Sampai kompor dan elpiji pun hilang. Tentunya kondisi ini tidak boleh ada pembiaran. Karena kalau kita melakukan pembiaran, maka kita juga akan terlibat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019