Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Sambas, perguruan tinggi kesehatan pertama di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada tahun ini sudah menerima mahasiswa baru berjumlah 50 orang.
“Tahun ini adalah penerimaan perdana kita. Kita menerima 50 mahasiswa atau dua kelas,” ujar Ketua Stikes Sambas, Nugra Irianta Denashurya, di Sambas, Rabu.
Pada tahap awal ini, kata dia, hanya satu program studi (prodi) yakni farmasi.
Baca juga: Polemik STIKes Yarsi Pontianak hendaknya segera diselesaikan
Proses pembelajaran, kata dia, akan dimulai pada September 2019, sedangkan gedung perkuliahan masih bersifat sementara karena gedung tetap sedang dibangun.
“Gedung perkuliahan tengah dibangun. Kita diawal masih menggunakan gedung sementara di Sukaramai, Kota Sambas. Lulusan kita nanti strata satu atau dapat gelar S.Farm,” kata dia.
Ia menyebutkan bahwa sebenarnya hal yang pihaknya ajukkan adalah Universitas Sambas, akan tetapi karena ada suatu dan lain hal maka dimulai dengan Stikes.
Baca juga: Wagub Kalbar Tancapkan Tiang Pertama Pembangunan Gedung Stikes
“Kemudian pelan-pelan kita akan tambah prodi supaya jadi universitas,” kata dia.
Ia mengharapkan hadirnya Stikes Sambas menjadikan kota tersebut sebagai kota pendidikan.
“Tentunya kita ingin menyiapkan sumber daya manusia, terutama di bidang kesehatan farmasi yang andal. Kita memudahkan masyarakat Sambas yang ingin kuliah di farmasi,” kata dia.
Baca juga: Puluhan pegawai stikes yarsi Pontianak sembilan bulan tidak gajian
Pihaknya juga berharap penuh mendapatkan dukungan dari berbagai pihak di Sambas, untuk bersama-sama memajukan Stiktes Sambas tersebut.
“Hadirnya kami tentu butuh dukungan semua pihak, terutama masyarakat. Kita ingin meningkatkan sumber daya manusia di Sambas tercinta ini. Saatnya Sambas menjadi kiblat pendidikan lagi. Kita majukan SDM Sambas untuk kemajuan daerah ini,” kata dia.
Hingga saat ini, di Kabupaten Sambas yang berbatasan darat secara langsung dengan Sarawak, Malaysia itu, sudah memiliki perguruan tinggi, yakni Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas dan Politeknik Negeri Sambas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019