Sekretaris PDI Perjuangan Kabupaten Sekadau Hipolitus Aso menilai keputusan Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan dianggap langkah tepat serta menjadi lompatan kemajuan bagi Indonesia.

"Tentu banyak aspek yang sudah dikaji dan diteliti oleh orang-orang pintar, sehingga dalam memilih tempat pun baru sekarang resmi didepan publik menyebut Pulau Kalimantan.  Pasti sangat besarlah kalau bicara soal dampak, kesuksesan dari pemindahan ibu kota di beberapa negara lain sudah ada contoh dan berjalan dengan baik. Indonesia ini visioner dan berdiri untuk selama-lamanya, dengan demikian maka perlu penataan Negara dalam konteks Infrastruktur, dan keputusan tersebut adalah berani, visioner, lompatan kemajuan,” tutur Hipolitus Aso di Sekadau, Sabtu.

Dia menambahkan, respon di Kalbar khususnya Sekadau tentu sangat senang, karena dampak-dampak positif seperti akses infrastruktur jalan jadi terbuka lebih lebar lagi. Pihak-pihak yang turut terlibat memberikan aspirasi tersebut mulai dari para akademisi hingga para penggerak ekonomi, dan dengan demikian rencana pemindahan ibu kota dapat mengakomodasi kepentingan nasional.

Pemindahan ibukota ke luar pulau Jawa dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, dalam bentuk pemerataan pembangunan dan ekonomi. Terutama membangun di daerah-daerah yang masih tertinggal.

“Negara tetangga seperti Malaysia, Kuala Lumpur yang harus berhadapan dengan masalah kemacetan dan kepadatan penduduk, maka pada 1999, Pemerintah Malaysia mengambil keputusan memindahkan pusat pemerintahan ke Putrajaya. Putrajaya merupakan sebuah kota baru dan mandiri. Letaknya berada di Selatan Kuala Lumpur dan tak jauh dari sana. Kantor Perdana Menteri dipindahkan ke Putrajaya," kata mantan anggota DPRD Sekadau itu.

 

Pewarta: Gansi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019