Pemerintah Kalimantan Barat bersama Pemuda Muhammadiyah meluncurkan program Desa Berdaya Sehat, dimana Desa Rasau Jaya 1 Kabupaten Kubu Raya dijadikan sebagai proyek percontohan dari program tersebut.
"Launching Desa Berdaya Sehat ini merupakan inisiasi dari Pemuda Muhammadiyah. Untuk mewujudkan program ini, saya mengimbau kepada masyarakat untuk membiasakan diri dengan hidup sehat, salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan bernilai gizi tinggi seperti ikan yang mudah didapat di sekitar kita," kata Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan saat Launching Desa Berdaya Sehat di SMK Muhammadiyah Desa Rasau Jaya 1, Sabtu (31/8).
Untuk itu, dirinya mengajak semua masyarakat Kalbar untuk gemar mengonsumsi daging ikan, supaya tidak ada stunting dan tidak ada yang gizi buruk di Desa Rasau Jaya ini.
Acara peluncuran Desa Berdaya Sehat ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekjen Kemenkes RI H Oscar Primadi, dilanjutkan dengan pembagian bibit ikan, tanam pohon, serta dilanjutkan dengan komitmen bersama Ayo Makan Ikan, dan Eliminasi TBC SR se Kalbar dan SSR Kabupaten Kubu Raya.
Mantan Bupati Mempawah itu juga mengajak masyarakat khususnya para pemuda untuk berbuat satu kebaikan. Dengan mengajak berbuat satu kebaikan, Insya Allah daerah kita akan makmur, daerah kita akan maju dan daerah kita akan berkembang.
"Jangan berhenti untuk selalu mengajak berbuat satu kebaikan," ajaknya.
Disisi lain, masih kata Ria Norsan, Provinsi Kalbar memiliki 2.031 desa, namun hanya ada 1 Desa Mandiri, dan sekitaran 100 Desa maju, sisanya desa tertinggal.
Pemprov Kalbar di bawah Gubernur dan Wakil Gubernur telah berkomitmen semaksimal mungkin untuk 5 tahun ke depan bersama TNI-Polri dan masyarakat untuk bisa hasilkan 200 desa Mandiri.
"Alhamdulillah, 1 tahun kepemimpinan kami, sudah ada 86 Desa Mandiri. Data ini akan diumumkan Kementerian Desa," jelasnya.
Ia menjelaskan Pemprov Kalbar sangat konsen untuk memajukan pembangunan-pembangunan dari perdesaan.
"Kita membangun Kalbar dari Perdesaan adalah untuk kita membangun Indonesia dari Pinggiran," ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekjen Kemenkes RI H Oscar Primadi juga mengajak masyarakat di Provinsi Kalbar untuk hidup sehat dengan mengonsumsi daging ikan yang ada di Sungai di Provinsi Kalbar.
Selain itu, Oscar Primadi mengatakan program-program kesehatan juga harus di gerak oleh masyarakat luas, salah satu contohnya yang dilakukan oleh pemuda Muhammadiah ini. Unsur pemuda sangat penting dalam menjalankan pembangunan di Republik yang kita cintai ini.
Kegiatan ini merupakan momen yang baik untuk kita berbagi tantangan dan menguatkan komitmen, meningkatkan tekad dan semangat kita semua, untuk lebih memberi makna kepada masyarakat agar pentingnya kesehatan.
"Semangat melayani, semangat menggerakkan, semangat untuk mampu menanggapi aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan juga memberdayakan dalam pencapaian derajat kesehatan harus menjadi konsep pembangunan nasional kita. Kemenkes RI mengapresiasi kegiatan ini. Kepada jajaran Pemerintah Provinsi, Kabupaten / Kota di harapkan dapat menjadikan desa berdaya sehat untuk mewujudkan visi pembangunan nasional di bidang kesehatan," kata Oscar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Launching Desa Berdaya Sehat ini merupakan inisiasi dari Pemuda Muhammadiyah. Untuk mewujudkan program ini, saya mengimbau kepada masyarakat untuk membiasakan diri dengan hidup sehat, salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan bernilai gizi tinggi seperti ikan yang mudah didapat di sekitar kita," kata Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan saat Launching Desa Berdaya Sehat di SMK Muhammadiyah Desa Rasau Jaya 1, Sabtu (31/8).
Untuk itu, dirinya mengajak semua masyarakat Kalbar untuk gemar mengonsumsi daging ikan, supaya tidak ada stunting dan tidak ada yang gizi buruk di Desa Rasau Jaya ini.
Acara peluncuran Desa Berdaya Sehat ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekjen Kemenkes RI H Oscar Primadi, dilanjutkan dengan pembagian bibit ikan, tanam pohon, serta dilanjutkan dengan komitmen bersama Ayo Makan Ikan, dan Eliminasi TBC SR se Kalbar dan SSR Kabupaten Kubu Raya.
Mantan Bupati Mempawah itu juga mengajak masyarakat khususnya para pemuda untuk berbuat satu kebaikan. Dengan mengajak berbuat satu kebaikan, Insya Allah daerah kita akan makmur, daerah kita akan maju dan daerah kita akan berkembang.
"Jangan berhenti untuk selalu mengajak berbuat satu kebaikan," ajaknya.
Disisi lain, masih kata Ria Norsan, Provinsi Kalbar memiliki 2.031 desa, namun hanya ada 1 Desa Mandiri, dan sekitaran 100 Desa maju, sisanya desa tertinggal.
Pemprov Kalbar di bawah Gubernur dan Wakil Gubernur telah berkomitmen semaksimal mungkin untuk 5 tahun ke depan bersama TNI-Polri dan masyarakat untuk bisa hasilkan 200 desa Mandiri.
"Alhamdulillah, 1 tahun kepemimpinan kami, sudah ada 86 Desa Mandiri. Data ini akan diumumkan Kementerian Desa," jelasnya.
Ia menjelaskan Pemprov Kalbar sangat konsen untuk memajukan pembangunan-pembangunan dari perdesaan.
"Kita membangun Kalbar dari Perdesaan adalah untuk kita membangun Indonesia dari Pinggiran," ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekjen Kemenkes RI H Oscar Primadi juga mengajak masyarakat di Provinsi Kalbar untuk hidup sehat dengan mengonsumsi daging ikan yang ada di Sungai di Provinsi Kalbar.
Selain itu, Oscar Primadi mengatakan program-program kesehatan juga harus di gerak oleh masyarakat luas, salah satu contohnya yang dilakukan oleh pemuda Muhammadiah ini. Unsur pemuda sangat penting dalam menjalankan pembangunan di Republik yang kita cintai ini.
Kegiatan ini merupakan momen yang baik untuk kita berbagi tantangan dan menguatkan komitmen, meningkatkan tekad dan semangat kita semua, untuk lebih memberi makna kepada masyarakat agar pentingnya kesehatan.
"Semangat melayani, semangat menggerakkan, semangat untuk mampu menanggapi aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan juga memberdayakan dalam pencapaian derajat kesehatan harus menjadi konsep pembangunan nasional kita. Kemenkes RI mengapresiasi kegiatan ini. Kepada jajaran Pemerintah Provinsi, Kabupaten / Kota di harapkan dapat menjadikan desa berdaya sehat untuk mewujudkan visi pembangunan nasional di bidang kesehatan," kata Oscar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019