Pawai mobil hias meriahkan pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) Tahun 2019, berlangsung semarak dan meriah, Minggu (1/9/2019) sore.
Paroki Santa Maria Bunda Pengharapan Bunut mengawalinya dengan misa pada minggu pagi dan pawai mobil hias.
BKSN kali ini mengusung tema “mewartakan kabar baik di tengah krisis lingkungan hidup”
Jadi jelas setiap Kring yang ada di wilayah Paroki St Maria Bunda Pengharapan Bunut menghiasi mobil hiasnya sesuai dengan tema yakni berkaitan dengan lingkungan.
Tentu kaitannya selain menumbuhkan iman juga bagaimana umat manusia harus mampu menjaga lingkungan hidup serta melestarikannya.
Ketua DPP Paroki St. Maria Bunda Pengharapan Bunut Daniel, mengatakan patut bersyukur karena pawai yang luar biasa ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
" Pawai yang penuh semangat dan dapat berjalan dengan baik pula. Setiap Kring yang ada di Paroki Bunut masing-masing turut serta berpartisipasi dalam kemeriahan tersebut," ungkapnya.
Berikut adapun kriteria penilaian mobil hias oleh juri, diantaranya :berkaitan dengan ornamen-ornamen, hiasan harus sesuai dengan tema, kreativitas dan daya tarik.
Sementara, para pemenang lomba mobil hias tersebut diantaranya : juara 1 Kring Fransiskus Xaverius, juara 2 Kring St. Benediktus, juara 3 Kring Bintang Kejora. Kemudian juara Harapan 1 Kring Fransiskus Asisi, juara Harapan 2 Kring Fransiskus De Sales dan juara Harapan 3 Don Bosco Sanggau.
Pastor Paroki Richardus Riadi didampingi Pastor Leo dalam sambutannya mengatakan atas nama Pastor Paroki mengucapkan terima kasih kepada seluruh kring yang telah turut serta berpartisipasi dalam memeriahkan pembukaan BKSN.
" Minggu pagi telah di buka dengan misa dan sorenya pawai, kebersamaan ini tentu memperkuat iman umat itu sendiri serta memperkuat tali persaudaraan satu sama lain," pesannya.
Ia berpesan kepada seluruh Umat Katolik di Keuskupan Sanggau secara khusus umat di Paroki Bunut agar pada BKDN ini setiap umat diharapkan memiliki alkitab di rumah.
" Rajinlah membacanya dan menghayati dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga, mari kita jaga lingkungan hidup kita demi keberlangsungan hidup umat manusia di masa-masa yang akan datang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Paroki Santa Maria Bunda Pengharapan Bunut mengawalinya dengan misa pada minggu pagi dan pawai mobil hias.
BKSN kali ini mengusung tema “mewartakan kabar baik di tengah krisis lingkungan hidup”
Jadi jelas setiap Kring yang ada di wilayah Paroki St Maria Bunda Pengharapan Bunut menghiasi mobil hiasnya sesuai dengan tema yakni berkaitan dengan lingkungan.
Tentu kaitannya selain menumbuhkan iman juga bagaimana umat manusia harus mampu menjaga lingkungan hidup serta melestarikannya.
Ketua DPP Paroki St. Maria Bunda Pengharapan Bunut Daniel, mengatakan patut bersyukur karena pawai yang luar biasa ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
" Pawai yang penuh semangat dan dapat berjalan dengan baik pula. Setiap Kring yang ada di Paroki Bunut masing-masing turut serta berpartisipasi dalam kemeriahan tersebut," ungkapnya.
Berikut adapun kriteria penilaian mobil hias oleh juri, diantaranya :berkaitan dengan ornamen-ornamen, hiasan harus sesuai dengan tema, kreativitas dan daya tarik.
Sementara, para pemenang lomba mobil hias tersebut diantaranya : juara 1 Kring Fransiskus Xaverius, juara 2 Kring St. Benediktus, juara 3 Kring Bintang Kejora. Kemudian juara Harapan 1 Kring Fransiskus Asisi, juara Harapan 2 Kring Fransiskus De Sales dan juara Harapan 3 Don Bosco Sanggau.
Pastor Paroki Richardus Riadi didampingi Pastor Leo dalam sambutannya mengatakan atas nama Pastor Paroki mengucapkan terima kasih kepada seluruh kring yang telah turut serta berpartisipasi dalam memeriahkan pembukaan BKSN.
" Minggu pagi telah di buka dengan misa dan sorenya pawai, kebersamaan ini tentu memperkuat iman umat itu sendiri serta memperkuat tali persaudaraan satu sama lain," pesannya.
Ia berpesan kepada seluruh Umat Katolik di Keuskupan Sanggau secara khusus umat di Paroki Bunut agar pada BKDN ini setiap umat diharapkan memiliki alkitab di rumah.
" Rajinlah membacanya dan menghayati dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga, mari kita jaga lingkungan hidup kita demi keberlangsungan hidup umat manusia di masa-masa yang akan datang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019