Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmijdi mengajak masyarakat untuk gemar membaca untuk mewujudkan SDM yang unggul.

"Jika saya diberikan pilihan, SDM unggul atau SDA unggul maka saya akan pilih SDM yang ungul. Kalau SDA melimpah namun jika salah dikelolah maka akan habis. Namun kalau SDM yang unggul apa pun bisa dilakukan. SDM unggul satu di antaranya melalui membaca," ujarnya saat memberikan sambutan dalam Wisata Literasi Nasional 2019 di Pontianak, Sabtu.

Sutarmijdi menceritakan bahwa dirinya sendiri sejak bangku SD hingga kini terus membiasakan membaca.

"Kalau tidak percaya tanya ke Gramedia, saya beli buku minimal 30 buah. Kalau baca setiap hari. Kadang buku jadi bantal karena selalu ditemani buku untuk membaca. Setiap hal yang ingin saya sampaikan pasti saya baca dan cari represi nya. Sehingga diskusi soal apa pun saya nyambung," papar dia.

Dari sisi kebijakan pemerintah bahwa sejak Wali Kota Pontianak ia selalu mendorong membaca masyarakat semakin tinggi. Setiap taman kota selalu hadir rumah baca.

Baca juga: Wisata Literasi Nasional 2019 di Kalimantan Barat hadirkan Najwa Shihab

"Saat ini sebagai gubernur saya mendorong fokus ke masyarakat desa. Saya mencanangkan desa mandiri. Dalam desa mandiri, satu di antara indikatornya adalah ada taman baca. Dengan taman baca masyarakat akan tahu banyak informasi dan hal," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Perpustakaan RI, Muh. Syarif Bando menyebutkan bahwa maju atau tidak nya suatu bangsa atau negara berkorelasi positif terhadap tingkat membacanya.

"Kalau negara maju, maka minat bacanya tinggi. Persoalan Indonesia hari ini adalah minat baca yang masih rendah dan hal itu akan terus kami perkuat," kata dia.

Terkait perpustakaan ia mengakui saat ini belum menjadi ikon masyarakat atau suatu daerah. Namun pihaknya akan terus membumikan perpustakaan dan pentingnya membaca untuk kemajuan bangsa ini.

"Dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia, masih ada 18 daerah yang belum memiliki kelembagaan berkaitan perpustakaan daerah tersebut. Untuk itu kita akan maksimalkan," kata dia.

Sementara itu juga, Najwa Shihab yang menjadi narasumber di Wisata Literasi Nasional 2019 tersebut mengajak semua peserta yang hadir untuk melatih dan terus membaca.

"Membaca itu kemampuan. Jadi membaca harus dilatih. Membaca ibarat kita olahraga. Semakin kita berlatih dengan baik maka apa yang kita lakukan semakin baik," jelas dia.

Baca juga: Claudia Liberani dirikan rumah baca bagi anak pedalaman Kalbar

Menurutnya membaca dibagi dua yakni membaca aktif dan aktif membaca.

"Dua hal mirip namun membaca. Membaca aktif adalah banyak sebanyak mungkin. Sedangkan aktif membaca adalah memperhatikan apa yang akan dibaca, seperti apa penulis dari apa yang akan dibaca serta lainnya," kata dia.

Lanjutnya, buku harus menjadi sahabat, membuat tertawa, teman saat sepi, sedih, membuat terinspirasi dan lainnya.

"Membaca meraih makna. Jika kita bosan membaca buku, maka cari buku lainnya. Temukan buka yang membuat anda senang. Biasakan anak anda di lingkungan membaca," pesan dia.

Kegiatan yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta tersebut digagas oleh Forum Indonesia Menulis yang didukung oleh Perpustakaan RI, Pemerintah Provinsi Kalbar, Pemerintah Kota Pontianak serta beberapa pihak lainnya. Saat itu juga diluncurkan 1.000 buku hasil dari gerakan menulis forum tersebut.

Baca juga: Melalui Taman Baca, Polres Bengkayang tingkatkan wawasan masyarakat
Baca juga: Singkawang terus berupaya tingkatkan minat baca masyarakat
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019