Hingga saat ini di Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, belum ada tenaga bidan yang bisa memasang alat kontrasepsi KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti KB IUD dan Implan. 

"Sebenarnya untuk tenaga bidan sudah ada dan tidak bisa memasang KB IUD dan Implan, dan belum memiliki sertifikat sebagai petugas KB IUD dan Implan. Dan ini yang menjadi kendala para aseptor KB yang ingin beralih dari KB suntik, pil ke KB IUD dan Implan," kata Ketua Tim Pengerak PKK Kecamatan Silat Hilir Ny. Agustina Munajib di Kapuas Hulu, Minggu.

Menurut Agustina, kesadaran masyatakat di wilayah Kecamatan Sikat Hilir sudah cukup tinggi. Namun belum populer menggunakan KB MKJP. Selain tenaga bidan, faktor lain tentang salah memahami KB IUD dan Implan ini juga yang menjadi kendala pengunaan KB MKJP.

"Sebagai mitra BKKBN, dalam mendorong program KB, kami dari TP PKK selalu turun ke desa-desa, untuk memberi penyuluhan tentang kesehatan dan KB. Termasuk pengunaan KB MKJP ini," ujarnya.

Semantara itu, petugas Penyuluh KB Kecamatan Silat Hilir yang selalu bersinergi dengan TP PKK setempat, Sugiem mengatakan dengan kedatangan Kapal Bandong dari tim ekspesisi MKJP Kapuas IV BKKBN ini sangat menbantu masyarakat yang ingin mengunakan KB seperti pemasangan IUD dan Implan.

"Sebenarnya warga yang ingin mengantikan KB pil atau suntik ke KB MKJP di Kapal Bandong ini lebih dari 100 orang. Namun karena akses jalan ke kecamatan kurang memadai, terutama bagi ibu-ibu yang tinggal di desa yang terletaknya jauh, kemungkinan tidak bisa semua datang," katanya.

Hal itu juga yang menjadi kendala dirinya sebagai petugas KB. Dimana setiap kali akan mendatangi desa binaan masih terkendala akses menuju desa-desa yang kondisi jalanya tidak memungkinkan untuk di lalui.

"Namun semua tetap saya kunjungi, bersama-sama bu camat dan TP PKK Silat Hilir lainya. Rasanya tak ada hal yang berat jika bisa kita lakukab bersama-sama," pungkasnya.

 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019