Warga Dusun Suka Mulya Desa Banyu Abang Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara keliling kampung mengumpulkan koin untuk memperbaiki jalan yang mengalami rusak parah.
Koin yang dikumpulkan itu rencananya akan digunakan untuk menyewa alat berat jenis bulduzer untuk meratakan tanah di pemukiman warga dusun itu yang selama puluhan tahun tidak pernah diperbaiki.
"Ini untuk menampakan ke pemerintah kalau masyarakat berinisiatif untuk mengumpulkan dana memperbaiki jalan yang sejak puluhan tahun tidak pernah diperbaiki lagi jalan tersebut,"kata Kepala Dusun Suka Mulya 2 Yudang saat ditemui sedang mengumpulkan uang receh ke setiap rumah warga.
Baca juga: Jalan Simpang Silat - Nanga Silat butuh perhatian pemerintah
Kadus Yudang menceritakan dirinya harus meluangkan waktunya untuk berkeliling kerumah warga sejak matahari tergelincir hingga terbenam, dengan hasil koin yang dikumpulkan tidak seberapa.
"saat ini baru terkumpul kurang lebih satu jutaan lebihlah, insya Allah aksi ini akan saya lakukan dengan beberapa warga kurang lebih satu minggu kedepan,"tuturnya.
Hal ini menurutnya bukan tanpa alasan ia dan beberapa warga di dusun tersebut melakukan aksi tersebut.
Jalan sepanjang 3 kilometer yang dihuni warga setempat itu merupakan akses utama kegiatan ekonomi warga, pelayanan kesehatan dan pendidikan.
"Akibat jalan rusak, harga jual tanaman warga seperti beras jadi anjlok. Kalau musim hujan, anak - anak sekolah banyak yang tergelincir saat melewati jalan tersebut, disini juga ada polindes tapi petugasnua jarang masuk dikarenakan jalan rusak," kata dia.
Baca juga: Jalan rusak hambat arus balik Lebaran warga di Kecamatan Teluk Keramat-Paloh
Jalan yang memiliki panjang kurang lebih 14 kilometer itu merupakan jalan pertama sejak warga transmigrasi datang tahun 1990 ke tanah bertuah tersebut. Dimana 3 kilometer dari jarak tersebut merupakan wilayah pemukiman yang dihuni 90 kepala keluarga.
"Biasanya jam 12 siang saya sudah mulai berjalan kesetiap rumah, karena jam segitu warga sudah berada di rumahnya, pulang kerumah saat matahari terbenam," ceritanya.
Baca juga: Warga keluhkan jalan rusak di Merbang
Baca juga: Pemkot Singkawang laporkan kerusakan jalan Singakawang-Bengkayang
Baca juga: Siswa SMPN 8 Sepauk berbalur lumpur demi tiba di sekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Koin yang dikumpulkan itu rencananya akan digunakan untuk menyewa alat berat jenis bulduzer untuk meratakan tanah di pemukiman warga dusun itu yang selama puluhan tahun tidak pernah diperbaiki.
"Ini untuk menampakan ke pemerintah kalau masyarakat berinisiatif untuk mengumpulkan dana memperbaiki jalan yang sejak puluhan tahun tidak pernah diperbaiki lagi jalan tersebut,"kata Kepala Dusun Suka Mulya 2 Yudang saat ditemui sedang mengumpulkan uang receh ke setiap rumah warga.
Baca juga: Jalan Simpang Silat - Nanga Silat butuh perhatian pemerintah
Kadus Yudang menceritakan dirinya harus meluangkan waktunya untuk berkeliling kerumah warga sejak matahari tergelincir hingga terbenam, dengan hasil koin yang dikumpulkan tidak seberapa.
"saat ini baru terkumpul kurang lebih satu jutaan lebihlah, insya Allah aksi ini akan saya lakukan dengan beberapa warga kurang lebih satu minggu kedepan,"tuturnya.
Hal ini menurutnya bukan tanpa alasan ia dan beberapa warga di dusun tersebut melakukan aksi tersebut.
Jalan sepanjang 3 kilometer yang dihuni warga setempat itu merupakan akses utama kegiatan ekonomi warga, pelayanan kesehatan dan pendidikan.
"Akibat jalan rusak, harga jual tanaman warga seperti beras jadi anjlok. Kalau musim hujan, anak - anak sekolah banyak yang tergelincir saat melewati jalan tersebut, disini juga ada polindes tapi petugasnua jarang masuk dikarenakan jalan rusak," kata dia.
Baca juga: Jalan rusak hambat arus balik Lebaran warga di Kecamatan Teluk Keramat-Paloh
Jalan yang memiliki panjang kurang lebih 14 kilometer itu merupakan jalan pertama sejak warga transmigrasi datang tahun 1990 ke tanah bertuah tersebut. Dimana 3 kilometer dari jarak tersebut merupakan wilayah pemukiman yang dihuni 90 kepala keluarga.
"Biasanya jam 12 siang saya sudah mulai berjalan kesetiap rumah, karena jam segitu warga sudah berada di rumahnya, pulang kerumah saat matahari terbenam," ceritanya.
Baca juga: Warga keluhkan jalan rusak di Merbang
Baca juga: Pemkot Singkawang laporkan kerusakan jalan Singakawang-Bengkayang
Baca juga: Siswa SMPN 8 Sepauk berbalur lumpur demi tiba di sekolah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019