Jakarta (ANTARA) -
Jokowi menjelaskan bahwa jalan yang berlokasi di Desa Agro Mulyo, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan IJD yang memiliki total anggaran nasional sebesar Rp14,6 triliun untuk 2.800 kilometer jalan.
"Ini melihat, mengecek realisasi dari anggaran total seluruh negara Indonesia Rp14,6 triliun, yang itu diperkirakan akan bisa memperbaiki dan membangun jalan 2.800 kilometer," katanya.
Presiden menyebutkan jalan yang ditinjaunya tersebut merupakan jalan produksi dan digunakan sebagai jalan transportasi, khususnya lalu lintas distribusi kelapa sawit.
Nantinya, jalan tersebut akan menopang Ibu Kota Nusantara sebagai jalan produksi dan akses menuju tempat wisata, yakni Gua Batu Tapak Raja.
Presiden pun menargetkan perbaikan jalan rusak di Desa Agro Mulyo selesai pada akhir tahun, mengingat diperlukannya jalan tersebut untuk meningkatkan perekonomian daerah.
"Akhir tahun sudah selesai. Ini jalan-jalan kabupaten seperti ini yang diperlukan karena ada efek ekonominya, yaitu jalan produksi untuk kelapa sawit, karet dan lain-lain," kata Presiden.
Kepala Negara pun mendorong pelaksanaan IJD dapat diutamakan untuk memperbaiki dan membangun jalan produksi di kabupaten/kota.
Penanganan IJD yang menjadi akses jalan ke wisata Gua Batu Tapak Raja tersebut menelan biaya senilai Rp34,09 miliar dengan panjang jalan penanganan 4,8 kilometer di segmen satu.
Sementara itu pada segmen dua, penanganan jalan tersebut menelan biaya sebesar Rp33,27 miliar dengan panjang jalan penanganan 3,5 kilometer.
Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Gubenur Kalimantan Timur Isran Noor, serta Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi tinjau realisasi perbaikan jalan daerah penopang IKN