Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadikan data konkret sebagai peta keluarga dalam memudahkan kerja para penyuluh dan pelayanan Keluarga Berencana, termasuk di Kalimantan Barat.
"Melalui kegiatan pengelolaan sistem informasi keluarga tentang uji coba pendataan keluarga 2020, kami ingin menghasilkan data konkret yang akan dijadikan peta keluarga dalam memudahkan kerja para penyuluh dan pelayanan KB agar tepat sasaran," kata Widyaiswara Ahli Utama BKKBN Wendy Hartanto di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan pendataan tersebut sudah lama dilakukan BKKBN dengan hasilnya sebagai data untuk bekerja dalam tugas institusi itu secara optimal.
"Di mana bila kita ingin bekerja dengan hasil maksimal maka data itu sangat diperlukan dalam bekerja," katanya.
Berdasarkan data itu, kata dia, kemudian dibuat pemetaan sehingga para penyuluh dan pelayanan KB di lapangan bisa bekerja berdasarkan data yang dikumpulkan.
Oleh karena itu, BKKBN memerlukan peta keluarga di seluruh desa di Indonesia.
"Dengan peta pendataan keluarga itu, maka kami mengetahui keluarga yang sudah menggunakan KB atau tidak, termasuk jumlah anak balita, pasangan usia subur, jenis-jenis penggunaan alat kontrasepsi KB, dan lain-lain," kata Wendy.
Ia berharap, seluruh petugas penyuluh dan pelayanan KB memiliki peta pendataan itu.
Tentunya, kata dia, data-data itu terus berkembang sehingga setiap lima tahun akan terus dimutakhirkan.
"Sebagai penyuluh, mereka harus memberikan penyuluhan dan advokasi serta penjelasan yang tepat sasaran kepada keluarga-keluarga yang belum mendapatkan dan memang sangat memerlukan penyuluhan dan advokasi tersebut," katanya.
Terkait dengan informasi keluarga mengenai uji coba pendataan keluarga 2020, Kalbar salah satu di antara enam provinsi se-Indonesia.
Di Kalbar, pembukaan uji coba pendataan keluarga tahun 2020 (PK2020) dilaksanakan di Aula Kencana Kantor Perwakilan BKKBN Kalbar yang diikuti OPD-KB Kota Pontianak, OPD-KB Kabupaten Kubu Raya, Petugas PKB/PLKB Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Melalui kegiatan pengelolaan sistem informasi keluarga tentang uji coba pendataan keluarga 2020, kami ingin menghasilkan data konkret yang akan dijadikan peta keluarga dalam memudahkan kerja para penyuluh dan pelayanan KB agar tepat sasaran," kata Widyaiswara Ahli Utama BKKBN Wendy Hartanto di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan pendataan tersebut sudah lama dilakukan BKKBN dengan hasilnya sebagai data untuk bekerja dalam tugas institusi itu secara optimal.
"Di mana bila kita ingin bekerja dengan hasil maksimal maka data itu sangat diperlukan dalam bekerja," katanya.
Berdasarkan data itu, kata dia, kemudian dibuat pemetaan sehingga para penyuluh dan pelayanan KB di lapangan bisa bekerja berdasarkan data yang dikumpulkan.
Oleh karena itu, BKKBN memerlukan peta keluarga di seluruh desa di Indonesia.
"Dengan peta pendataan keluarga itu, maka kami mengetahui keluarga yang sudah menggunakan KB atau tidak, termasuk jumlah anak balita, pasangan usia subur, jenis-jenis penggunaan alat kontrasepsi KB, dan lain-lain," kata Wendy.
Ia berharap, seluruh petugas penyuluh dan pelayanan KB memiliki peta pendataan itu.
Tentunya, kata dia, data-data itu terus berkembang sehingga setiap lima tahun akan terus dimutakhirkan.
"Sebagai penyuluh, mereka harus memberikan penyuluhan dan advokasi serta penjelasan yang tepat sasaran kepada keluarga-keluarga yang belum mendapatkan dan memang sangat memerlukan penyuluhan dan advokasi tersebut," katanya.
Terkait dengan informasi keluarga mengenai uji coba pendataan keluarga 2020, Kalbar salah satu di antara enam provinsi se-Indonesia.
Di Kalbar, pembukaan uji coba pendataan keluarga tahun 2020 (PK2020) dilaksanakan di Aula Kencana Kantor Perwakilan BKKBN Kalbar yang diikuti OPD-KB Kota Pontianak, OPD-KB Kabupaten Kubu Raya, Petugas PKB/PLKB Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019