Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak, Multi Junto Bhatarendro mengatakan, dari 400 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemkot Pontianak, Kalbar, ada beberapa formasi yang hingga kini masih minim pelamar, yakni untuk pranata anestesi dan epidemiologi.

"Pranata anestesi yang dibuka untuk lulusan Diploma IV (D IV), tenaga tersebut untuk membantu tugas dokter anestesi dalam melakukan pembedahan," kata Multi Junto Bhatarendro di Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan, seperti tahun sebelumnya, pelamar formasi ini tidak ada lantaran banyak yang hanya lulusan D III. Sementara keputusan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) formasi pranata anestesi adalah lulusan D IV. "Kami pernah menyampaikan perihal ini, tetapi ketentuan dari Kemenpan adalah lulusan D IV," ungkap Multi

Sedangkan formasi untuk tenaga epidemiologi juga dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan SDM di lingkungan Pemkot Pontianak. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pola penyebaran penyakit atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keadaan tersebut.

Kedua bidang ilmu tersebut memang belum ada pendidikan khusus di Kalbar. Namun diakuinya tenaga-tenaga itu sangat dibutuhkan. "Untuk pranata anestesi dibutuhkan empat orang, epidemiologi tiga orang. Mungkin dalam tiga hari ini mudah-mudahan ada pelamar dari berbagai daerah untuk posisi tersebut," katanya.

Dia menambahkan, tidak sedikit pelamar yang berasal dari luar Provinsi Kalbar melamar untuk menjadi CPNS Pemkot Pontianak. Pelamar difabel juga ada beberapa yang mendaftarkan diri untuk mengikuti tes CPNS. Sedangkan formasi khusus lulusan cumlaude, tahun ini memang pihaknya tidak membuka formasi tersebut lantaran hasil evaluasi tahun lalu tidak ada pelamar.

Selain kebutuhan tenaga guru, tenaga kesehatan atau medis juga dibutuhkan untuk memenuhi SDM di rumah sakit yang rencananya tahun depan akan dibangun di Siantan Hilir Pontianak Utara. "Tentunya dengan keberadaan rumah sakit tersebut dibarengi kebutuhan SDM kesehatan, terutama perawat karena ada di sana ada rawat inap," kata Multi.

Hingga saat ini, tercatat sekitar lima ribu berkas yang sudah mendaftar dan diverifikasi sejak tanggal 25 November 2019, dan batas akhir penyerahan berkas tanggal 29 November 2019.

"Saya perkirakan sekitar delapan ribuan berkas yang masuk untuk diverifikasi pemberkasan," jelasnya.

Pada tanggal 29 November 2019 mendatang, pihaknya tetap membuka penerimaan berkas untuk verifikasi hingga pukul 17.00 WIB. Apabila pada waktu tersebut belum selesai, akan dilanjutkan pada hari Sabtu (30/12). "Yang jelas ketika mereka sudah melakukan pendaftaran lewat portal BKN dan meng-upload berkas-berkasnya, tentu kami akan melakukan penerimaan verifikasi pemberkasannya hingga selesai," katanya.

Multi mengatakan, meskipun dengan kuota penerimaan sebanyak 400 formasi, namun jumlah itu masih belum memenuhi kebutuhan kekurangan aparatur di lingkungan Pemkot Pontianak, apalagi setiap tahunnya, jumlah PNS yang pensiun mencapai 300 orang.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019