PT Well Harvest Winning sebagai perusahaan pengolahan dan pemurnian bauksit terus mendorong karyawan Indonesia untuk lebih terampil salah satunya melalui Program Transfer of Technology (ToT) yang dilaksanakan secara berkelanjutan dari tenaga ahli Tiongkok ke pekerja Indonesia.

Suhandi Basri, Head of Corporate Communication PT Well Harvest Winning Alumina Refinery dalam keterangan tertulis di Pontianak, Rabu menyatakan hal ini sejalan dengan komitmen perseroan melaksanakan konsep hilirisasi industri mineral yang memberikan nilai tambah pada hasil mineral dengan menggunakan sepenuhnya tenaga kerja Indonesia.

Menurut dia, keberadaan PT Well Harvest Winning (WHW) memberi dampak positif bagi dengan penyerapan tenaga kerja yang tidak sedikit, yakni sebesar 82 persen dari total karyawan berjumlah 2.940 orang adalah tenaga kerja asal Kalimantan Barat.

PT WHW yang membangun smelter di Dusun Sungai Tengar, Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, membuka kesempatan bagi putra putri daerah untuk bergabung dan dikembangkan keahliannya, sehingga terampil dalam bidangnya.

Strategi pengembangan keahlian tenaga kerja Indonesia dilaksanakan dalam Program ToT ini dikelola oleh Divisi Safety dan Technology.

"Tujuan program ini sebagai langkah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kualitas dan kinerja tenaga kerja Indonesia sehingga mampu mengoperasikan teknologi peralatan dan mesin smelter yang mengacu pada perkembangan dunia," kata dia.

 Program ToT ini dibutuhkan karena saat ini PT WHW sebagai perusahaan Smelter Grade Alumina (SGA) pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara menggunakan teknologi terbaru, sehingga dibutuhkan tenaga kerja Indonesia yang terampil untuk mengoperasikannya.

 " Untuk mengukur keberhasilan program ini, maka pada akhir program, setiap karyawan akan diikutsertakan dalam ujian yang mengukur 100 persen pemahaman dan kemandirian menggunakan teknologi SGA," ujar dia.

 "SDM Indonesia adalah aset yang bernilai bagi perseroan. Program ini kami jalankan sesuai dengan himbauan pemerintah untuk segera melaksanakan alih teknologi. Oleh karena itu, setiap karyawan Indonesia harus mengikuti program ini untuk dilipatgandakan dan dikembangkan keahliannya," kata Boni Subekti, salah satu Direktur PT Well Harvest Winning.

Boni melanjutkan, departemen yang terlibat Program ToT mulai dari pabrik pengolahan dan pemurnian alumina, Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap, hingga terminal khusus.

 "Dengan menguasai teknologi SGA terbaru, maka diharapkan produktivitas alumina bisa dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun mendatang”, ujar Boni Subekti.

Hingga Triwulan III-2019, keberlanjutan Program Transfer of Technology terus dijalankan dengan pencapaian sebesar 74,68 persen pemahaman yang dimiliki tenaga kerja Indonesia diantaranya dari Divisi Maintenance, Red Mud dan Terminal Khusus.

 Kemajuan keterampilan tenaga kerja lokal berdampak pada kinerja produksi alumina. Hal itu terlihat pada Triwulan III-2019 produksi alumina mencapai 780.000 ton dibandingkan dari tahun sebelumnya Triwulan III-2018 sebanyak 770.000 ton.

Peningkatan produksi sejalan dengan kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh perseroan dengan hasil kinerja baik, efektif dan berkelanjutan.

 "Kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan perseroan dalam ruang lingkup air, udara, hingga pemantauan flora dan fauna menunjukkan memenuhi baku mutu yang telah dipersyaratkan sesuai dengan pelaksanaan penambangan yang baik dan sejalan dengan peraturan yang berlaku di Indonesia," kata Suhandi Basri.

Pewarta: Rilis

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019