Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyatakan harapannya agar rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di provinsi itu agar bisa segera masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Sejumlah negara seperti Jepang dan Perancis menyatakan tertarik untuk bekerjasama dengan Kalbar dalam pengembangan PLTN tersebut.
"Rencana pembangunan PLTN ini harus masuk dalam RPJMN sehingga bisa direalisasikan segera. Jadi tidak hanya sekedar rencana pembangunan dimulai tahun depan dan tahun depan lagi, jadi jelas proyeksinya," kata Sutarmidji usai menerima kunjungan Delegasi PLTN Jepang dan Kedutaan Jepang terkait rencana pembangunan PLTN di Kalbar, Rabu.
Pada kesempatan itu, dirinya menyatakan Pemprov Kalbar menyambut baik rencana kerjasama yang diajukan oleh pemerintah Jepang untuk pembangunan PLTN tersebut.
"Dalam pertemuan tadi, mereka memaparkan berbagai hal terkait PLTN ini, termasuk meminimalisir dari dampak terburuk yang ada. Buktinya mereka bisa membangun PLTN terapung dan sejauh ini sangat aman meski daerah Fukushima pernah diterjang tsunami, namun pembangkit nuklir mereka masih aman sampai sekarang," tuturnya.
Menurutnya, pembangunan PLTN merupakan suatu kebutuhan bagi Indonesia untuk mendapatkan sumber energi yang murah, namun tetap memberikan rasa aman bagi masyarakat.
"Kita memiliki sumber daya alam yang mampu mendukung hal itu. Jangan sampai kita menajdi penonton terus, dimana SDA kita terus diambil tanpa kita bisa memanfaatkannya sendiri untuk kesejahteraan masyarakat banyak," katanya.
Mantan Wali Kota Pontianak itu menambahkan, pemanfaatan teknologi nuklir dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya untuk pembangkit listrik, tetapi juga dimanfaatkan pada bidang kesehatan dan pertanian.
"Batan sudah menerapkan teknologi itu dan kita sebenarnya sudah menggunakannya, hanya belum dalam skala besar. Saya rasa ini potensi yang sangat baik untuk dikembangkan ke depan," kata Sutarmidji.
Dia menambahkan, terkait rencana pembangunan PLTN tersebut, saat ini sudah ada beberapa negara yang intens melakukan penjajakan di Kalbar.
"Yang sudah intens untuk bekerjasama dengan kita dalam pembangunan PLTN ini baru dua neraga, yaitu Jepang dan Prancis. Untuk itu, kita harus mulai merencanakan model dan keamanan yang paling tepat untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ini," katanya.
Terkait rencana pembangunan PLTN tersebut, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan menelaah berbagai aspek.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Sejumlah negara seperti Jepang dan Perancis menyatakan tertarik untuk bekerjasama dengan Kalbar dalam pengembangan PLTN tersebut.
"Rencana pembangunan PLTN ini harus masuk dalam RPJMN sehingga bisa direalisasikan segera. Jadi tidak hanya sekedar rencana pembangunan dimulai tahun depan dan tahun depan lagi, jadi jelas proyeksinya," kata Sutarmidji usai menerima kunjungan Delegasi PLTN Jepang dan Kedutaan Jepang terkait rencana pembangunan PLTN di Kalbar, Rabu.
Pada kesempatan itu, dirinya menyatakan Pemprov Kalbar menyambut baik rencana kerjasama yang diajukan oleh pemerintah Jepang untuk pembangunan PLTN tersebut.
"Dalam pertemuan tadi, mereka memaparkan berbagai hal terkait PLTN ini, termasuk meminimalisir dari dampak terburuk yang ada. Buktinya mereka bisa membangun PLTN terapung dan sejauh ini sangat aman meski daerah Fukushima pernah diterjang tsunami, namun pembangkit nuklir mereka masih aman sampai sekarang," tuturnya.
Menurutnya, pembangunan PLTN merupakan suatu kebutuhan bagi Indonesia untuk mendapatkan sumber energi yang murah, namun tetap memberikan rasa aman bagi masyarakat.
"Kita memiliki sumber daya alam yang mampu mendukung hal itu. Jangan sampai kita menajdi penonton terus, dimana SDA kita terus diambil tanpa kita bisa memanfaatkannya sendiri untuk kesejahteraan masyarakat banyak," katanya.
Mantan Wali Kota Pontianak itu menambahkan, pemanfaatan teknologi nuklir dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya untuk pembangkit listrik, tetapi juga dimanfaatkan pada bidang kesehatan dan pertanian.
"Batan sudah menerapkan teknologi itu dan kita sebenarnya sudah menggunakannya, hanya belum dalam skala besar. Saya rasa ini potensi yang sangat baik untuk dikembangkan ke depan," kata Sutarmidji.
Dia menambahkan, terkait rencana pembangunan PLTN tersebut, saat ini sudah ada beberapa negara yang intens melakukan penjajakan di Kalbar.
"Yang sudah intens untuk bekerjasama dengan kita dalam pembangunan PLTN ini baru dua neraga, yaitu Jepang dan Prancis. Untuk itu, kita harus mulai merencanakan model dan keamanan yang paling tepat untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ini," katanya.
Terkait rencana pembangunan PLTN tersebut, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan menelaah berbagai aspek.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019