Sepanjang tahun 2019 ada 11 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di wilayah Putussibau Selatan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Sebenarnya DBD itu bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat di tengah kehidupan masyarakat," kata Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Putussibau Selatan Dasmiati Olfah di Putussibau Selatan, Selasa.
Disampaikan Olfah, DBD rawan terjadi apabila musim hujan terutama jika terjadi genangan air di lingkungan pemukiman penduduk.
Baca juga: Sudah 41 kasus DBD di Bengkayang
Baca juga: Sudah 41 kasus DBD di Bengkayang
Menurut dia hal tersebut perlu diwaspadai agar tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan salah satunya pengelolaan sampah rumah tangga.
"Genangan air berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk sehingga perlu penanganan dengan membudayakan 3M plus dirumah masing-masing," kata Olfah.
Ia menjelaskan 3M plus itu yaitu menguras, menutup dan mengubur sampah, jika menguras bak mesti dibersihkan dan menutup tempat penampungan air.
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak lakukan upaya pencegahan terhadap kasus DBD
Baca juga: Dua meninggal karena DBD di Singkawang
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak lakukan upaya pencegahan terhadap kasus DBD
Baca juga: Dua meninggal karena DBD di Singkawang
Dikatakan Olfah, upaya mencegah DBD itu seringkali disosialisasikan ke masyarakat dalam berbagai kegiatan, bahkan sering juga dilakukan foging di lingkungan pemukiman penduduk.
" Harapan kita semakin tumbuh kesadaran masyarakat untuk pola hidup sehat, agar terhindar dari wabah tersebut," pinta Olfah.
Baca juga: Waspada DBD, pemuda Sungai Toman lakukan pengasapan
Baca juga: Dinkes Pontianak fokus berantas perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti
Baca juga: Wisatawan Eropa - Amerika sensitif DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020