Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah adanya penggeledahan dan penyegelan terhadap ruang kerjanya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Informasi terhadap penggeledahan, terhadap adanya penyegelan itu tidak benar," katanya, di sela mengecek persiapan Rakernas PDIP di JIExpo, Jakarta, Kamis.

Dari laporan Kepala Sekretariat (Chief of Staff) DPP PDI Perjuangan, kata Hasto, memang ada beberapa petugas dari KPK mendatangi Kantor DPP PDI Perjuangan, Kamis ini.


Namun, kata dia, sesuai mekanisme yang ada pihaknya meminta adanya surat perintah untuk melakukan penggeledahan.

"Sesuai mekanisme yang ada, tanpa bermaksud menghalang-halangi apa yang dilakukan dalam pemberantasan korupsi, kami harapkan adanya surat perintah," ujarnya.

Ketika mekanisme tersebut dipenuhi, yakni adanya surat perintah, Hasto memastikan jajaran PDI Perjuangan akan menaati sebagai upaya membantu tugas KPK.

"Begitu itu dipenuhi, tentu saja seluruh jajaran PDI Perjuangan, sebagaimana kami tunjukkan selama ini, kami membantu kerja KPK," tuturnya.



Sebelumnya, beredar kabar terseretnya staf dari Hasto Kristiyanto dalam OTT KPK terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Politikus Partai Demokrat Andi Arief, lewat cuitan di akun pribadinya @AndiArief, turut menyebut bahwa OTT terhadap Wahyu dilakukan juga kepada seorang caleg dari partai pemenang Pemilu.

"Miris saya mendengar kabar OTT komisioner KPU bersama Caleg Partai suara terbesar Pemilu. Lebih miris lagi kabarnya bersama dua staf Sekjen Partai tersebut. Sistemik?" cuit Andi.

Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020