Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kalbar, Agus Priyadi mengapresiasi kerja cepat pemerintah provinsi melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dan petugas pada pintu-pintu kedatangan yang telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran penyakit pneumonia melalui virus corona.

"Pemerintah Provinsi Kalbar sudah cepat lakukan antisipasi baik melalui edaran ke dinas kesehatan kota/kabupaten hingga penyediaan nomor kontak WA apabila masyarakat melihat ada dugaan gejala-gejala yang disebabkan virus corona," ujarnya di Pontianak, Senin.

Ia menambahkan penyediaan thermoscanner pada pintu perlintasan antar negara juga telah dipersiapkan dengan baik dan itu memang harus dilakukan.

"Dalam pengamatan di Bandara Supadio juga sudah ada pembagian masker sejak kemarin dan petugasnya semua sudah bermasker," jelas dia.

Pihaknya dari Ombudsman juga mengingatkan pentingnya pemerintah pusat dan daerah mempersiapkan sarana crisis center yang dikelola dengan baik dan melalui sumber tunggal agar tidak ada informasi di masyarakat yang simpang siur.

“Masyarakat memerlukan informasi yang akurat dan terkini untuk mempersempit ruang informasi sesat atau hoaks karena penyakit ini menjadi wabah yang menakutkan dan perlu penanganan segera. Jangan sampai terulang heboh pesan berantai ada yang meninggal di Pontianak katanya corona ternyata sakit lain”, terang Agus.

Selain ini perlu adanya sosialisasi ke masyarakat dalam langkah penanggulangan dan bagaimana mengenali gejala-gejalanya.

"Ombudsman juga mempersiapkan sarana aduan apabila ada warga yang sakit tapi tak terlayani cepat di pusat kesehatan setempat," kata dia.

Sebelumnya, Ombudsman RI di Jakarta telah mengeluarkan siaran pers peringatan dini Ombudsman terkait wabah virus corona yang tengah marak.

Berdasarkan data statistik yang dikumpulkan Ombudsman, jumlah tenaga kerja asal China yang ada di Indonesia mencapai 32.209 jiwa pada tahun 2018 dengan ciri khas terkonsentrasi pada wilayah-wilayah proyek maupun perkantoran perusahaan multinasional asal China. Sedangkan beberapa sumber seperti The World Bank dan BPS menyebutkan dari 9 juta tenaga kerja asal Indonesia di luar negeri, ada 10 persen atau lebih kurang 900.000 jiwa di China.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020