Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, akan menyiapkan anggaran sebesar Rp8 miliar untuk pembebasan lahan bagi pembangunan bandara di daerah itu.
“Kami akan siapkan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk pembebasan lahan Bandara Kayong Utara. Harga tanah akan ditentukan oleh pihak ketiga dari tim penilai. Apabila ada yang tidak setuju, akan kami serahkan urusannya ke pengadilan,” kata Bupati Kayong Utara Citra Duani di Kayong Utara, Rabu.
Citra Duani berharap semua elemen masyarakat mendukung program pemerintah yang saat ini menjadi agenda besar dan harus rampung pada 2021.
“Bandara ini untuk fasilitas umum, perlu kerelaan dan jiwa besar untuk mengutamakannya di atas kepentingan pribadi," jelas dia.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan bandar udara di daerahnya sebagai upaya pemerintah untuk menciptakan konektivitas antarwilayah di seluruh Indonesia. Selain itu juga, bandara yang terletak di bagian utara Kalbar itu dimaksudkan untuk menyiapkan infrastruktur destinasi wisata yang ada di Kayong Utara.
“Secara teknis bandara pertama di Kayong Utara itu sudah memenuhi persyaratan baik obstacle, hamparan tanah, maupun topografi bahkan izin dari TNI Angkatan Udara sudah keluar sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi,” kata dia.
Sebelumnya, Badan Pertanahan Nasional ( BPN) Kalimantan Barat mendorong BPN Kayong Utara segera memulai proses pembebasan lahan untuk pembangunan bandara tersebut.
"Dalam rapat koordinasi sudah saya minta BPN Kayong Utara minggu depan mulai melakukan proses pembebasan lahan ini," ujar Kepala Bidang Pengadaan Tanah Kantor BPN Provinsi Kalbar, Syahrannur.
Syahrannur juga meminta pemerintah daerah segara menunjuk tim pendamping agar proses berjalan cepat dan lancar.
"Kami sudah minta Pemerintah Kabupaten Kayong Utara secepatnya menunjuk tim pendamping proses pembangunan Bandara Kayong Utara di lapangan," jelas dia.
Sementara itu, Kepala BPN Kabupaten Kayong Utara, Ricard menjelaskannya akan meminta bantuan Tim Pemerintah Kabupaten Kayong Utara untuk membantu proses pengukuran.
"Kami siap melaksanakan kegiatan ini sesuai jadwal yang sudah dibuat," jelas Ricard.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
“Kami akan siapkan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk pembebasan lahan Bandara Kayong Utara. Harga tanah akan ditentukan oleh pihak ketiga dari tim penilai. Apabila ada yang tidak setuju, akan kami serahkan urusannya ke pengadilan,” kata Bupati Kayong Utara Citra Duani di Kayong Utara, Rabu.
Citra Duani berharap semua elemen masyarakat mendukung program pemerintah yang saat ini menjadi agenda besar dan harus rampung pada 2021.
“Bandara ini untuk fasilitas umum, perlu kerelaan dan jiwa besar untuk mengutamakannya di atas kepentingan pribadi," jelas dia.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan bandar udara di daerahnya sebagai upaya pemerintah untuk menciptakan konektivitas antarwilayah di seluruh Indonesia. Selain itu juga, bandara yang terletak di bagian utara Kalbar itu dimaksudkan untuk menyiapkan infrastruktur destinasi wisata yang ada di Kayong Utara.
“Secara teknis bandara pertama di Kayong Utara itu sudah memenuhi persyaratan baik obstacle, hamparan tanah, maupun topografi bahkan izin dari TNI Angkatan Udara sudah keluar sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi,” kata dia.
Sebelumnya, Badan Pertanahan Nasional ( BPN) Kalimantan Barat mendorong BPN Kayong Utara segera memulai proses pembebasan lahan untuk pembangunan bandara tersebut.
"Dalam rapat koordinasi sudah saya minta BPN Kayong Utara minggu depan mulai melakukan proses pembebasan lahan ini," ujar Kepala Bidang Pengadaan Tanah Kantor BPN Provinsi Kalbar, Syahrannur.
Syahrannur juga meminta pemerintah daerah segara menunjuk tim pendamping agar proses berjalan cepat dan lancar.
"Kami sudah minta Pemerintah Kabupaten Kayong Utara secepatnya menunjuk tim pendamping proses pembangunan Bandara Kayong Utara di lapangan," jelas dia.
Sementara itu, Kepala BPN Kabupaten Kayong Utara, Ricard menjelaskannya akan meminta bantuan Tim Pemerintah Kabupaten Kayong Utara untuk membantu proses pengukuran.
"Kami siap melaksanakan kegiatan ini sesuai jadwal yang sudah dibuat," jelas Ricard.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020