Anggota DPRD Kota Pontianak Kalimantan Barat Zulfydar Zaidar Mochtar menyebutkan dari hasil beberapa rases di daerah pemilihnya sebagian masyarakat membutuhkan pembedahan drainase.

"Sudah beberapa kali reses, sebagian besar aspirasi masyarakat yang disampaikan butuh pembenahan drainase. Hal itu karena memang di Pontianak Kota sebagian besar ketika hujan lebat beberapa jam saja sudah ada air naik dan bahkan banjir," ujarnya di Pontianak, Kamis.

Zulfydar menambahkan bahwa pihaknya tentu akan siap ikut memperjuangkan dan mengawal aspirasi yang masuk. Apalagi apa yang disampaikan masyarakat memang sudah prioritas.

Baca juga: Wow Pontianak anggarkan Rp60 miliar untuk pembangunan drainase

"Untuk normalisasi tahun ini sudah juga dianggarkan dan semoga dengan pembenahan drainse tinggi air baik ketika hujan lebat atau air pasang tidak sampai naik ke jalan dan ke rumah warga," sebut dia.

Saat reses kata Zulpydar menawarkan juga bahwa terkait persoalan atau konflik kecil di lingkungan RT harus bisa diselesaikan di situ juga tanpa harus dibawa ke pihak kepolisian.

"Soal konflik di RT tentu kita bicarakan dengan kepolisian dan pihak lainnya. Teknisnya bagaimana kita bicarakan. Intinya ke depan jika ada terjadi persoalan bisa diselesaikan di tingkat RT. Tentu jika ada hal itu anggaran untuk RT perlu ditingkatkan," papar dia.

Satu di antara warga Sungai Bangkong, Pontianak Kota, Walian berharap penuh kepada Pemerintah Kota Pontianak untuk fokus membenahi drainase. Pasalnya saat hujan dan air pasang akan bisa terjadi banjir. Hal itu jelas dia tentu menjadi persoalan bagi masyarakat.

Baca juga: Beberapa ruas jalan di Putussibau tergenang

"Saat ini kalau hujan lebat dua jam saja bisa banjir. Apalagi ditambah air pasang maka akan naik di rumah warga," jelas dia.

Menurutnya, perlu normalisasi parit - parit yang ada, sehingga arus air hujan bisa lancar turun menuju sungai.

"Air melimpah turun namun saluran air kecil dan sedikit, sehingga wajar banjir," jelas dia.

Senada juga disampaikan warga lainnya, Rosihan. Menurutnya dulu banjir jarang terjadi karena saluran air di daerahnya dan kawasan lainnya di Pontianak memiliki cukup lebar parit atau sungai, sehingga saluran air sangat lancar.

"Kalau sekarang bangunan semakin banyak dan parit semakin kecil. Ruang untuk air jadi kecil. Jadi kita harap kepada pemerintah mulai fokus memperhatikan lingkungan terutama drainase," harap dia.

   

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020