Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan memasuki  ke-63 tahun pemerintah Kalbar akan memfokuskan program pemerintahan pada percepatan pembangunan infrastruktur dan perbaikan tata kelola pemerintah, salah satu upaya mencapai visi tersebut adalah mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, produktif dan inovatif.

"Untuk memaknai peringatan HUT ke-63 Pemprov Kalbar, kondisi yang ingin diwujudkan di provinsi ini, yaitu terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan perbaikan tata kelola pemerintah salah satu upaya mencapai visi tersebut adalah mewujudkan masyarkaat yang sehat, cerdas, produktif dan inovatif," kata Ria Norsan usai membuka Dialog Interaktif dalam Rangka Hari Ulang Tahun ke-63 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2020 dengan tema Strategi Pembangunan Kesehatan untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Kalimantan Barat di Pontianak, Selasa.

Dikatakannya, keberhasilan pembangunan ditujukan oleh peningkatan kualitas hidup manusia , yang akuntabilitas pencapaiannya dapat diketahui melalui indeks pembangunan manusia (IPM).

Di dalam laporan UNDP yang dirilis oleh sekretariat kabinet republik indonesia pada bulan desember tahun 2019 disebutkan bahwa untuk pertama kalinya indonesia berhasil menempatkan diri dalam kategori negara dengan IPM tinggi.

Prestasi ini kiranya menjadi kebanggaan masyarakat Kalbar sekaligus sebagai upaya Pemerintah beserta seluruh pelaku pembangunan dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa.

"Namun disisi lain bagi kita di kalimantan barat,prestasi nasional ini kiranya memberikan peringatan bahwa peningkatan IPM semakin menjadi tantangan pembangunan yang besar," katanya.

Ria Norsan menjelaskan, Indikator IPM itu mencakup bidang kesehatan,pendidikan dan ekonomi. IPM kalbar ditahun 2018 yaitu 66,98 poin ( meningkat 0,72 poin) , peringkat IPM kalbar tahun 2018 urutan 29 dan pertumbuhan ekonomi kalbar data terakhir pada Triwulan II tumbuh 5,08 persen.

"Kita melaksanakan dialog interaktif yang berangkat dari isu pelayanan kesehatan yang merupakan salah satu komposit pembentuk indikatir kualitas hidup masyarakat," katanya.

Adanya pertukaran informasi dan pembentukan pemahaman mengenai peran seluruh pihak khusunya terkait dengan tema yang di usung dalam dialog hal ini dapat berkaitan dengan apa saja kinerja yang harus diwujudkan oleh berbagai pihak, baik yang langsung dirasakan oleh masyarakat maupun yang akan menunjang kinerja pihak lainnya.

"Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah penyiapan sumber-sumber daya, baik sumber daya manusia, finansial, maupun prasarana dan sarana, tanpa itu semua, tidak mungkin kita dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh daerah ini,apalagi untuk mewujudkan visi kesejahteraan masyarakat Kalbar," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020