Bencana longsor dan jalan ambles melanda lintas Sulawesi di wilayah barat, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Rabu.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Anggrek, Ipda Jaka Wiharja, mengatakan, pihaknya mengerahkan personel di wilayah Kecamatan Anggrek, untuk melakukan penanganan sementara di lokasi longsor dan jalan ambles, tepatnya di ruas jalan Desa Sogu dan Desa Tolitehuyu, Kecamatan Monano.
Tanah longsor dan jalan ambles disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi melanda wilayah tersebut, kata Jaka, membuat struktur tanah mudah ambles ditambah kondisi jalan memang berpotensi ambles akibat bangunan aspal telah mengalami kerusakan.
Selain meninjau lokasi yang sebagian besar tertutup material longsor tersebut, personel Polsek dan masyarakat dikerahkan untuk melakukan penanganan sementara, berupaya membersihkan material longsoran, serta memasang balok-balok kayu untuk membantu kendaraan roda empat yang akan melintas.
"Perlu penanganan secepatnya, mengingat material longsoran harus dibersihkan menggunakan alat berat," ungkapnya.
Saat ini, koordinasi telah dilakukan dengan pemerintah desa di dua desa tersebut, agar melaporkan kondisi bencana alam itu ke instansi teknis terkait untuk penanganan yang cepat dan tepat, mengingat longsor dan jalan ambles berpotensi memutus akses transportasi di lintas Sulawesi bagian barat itu.
Baca juga: Truk bermuatan semen terbalik di Desa Jembatan Merah
Baca juga: Menunggak puluhan juta, PLN putus aliran listrik di kantor bupati
Baca juga: Satpol PP sita ratusan botol miras
Jaka menambahkan, khusus jalan ambles dan tanah longsor di Desa Tolitehuyu, hingga kini belum ada penanganan, mengingat pembersihannya harus menggunakan alat berat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Anggrek, Ipda Jaka Wiharja, mengatakan, pihaknya mengerahkan personel di wilayah Kecamatan Anggrek, untuk melakukan penanganan sementara di lokasi longsor dan jalan ambles, tepatnya di ruas jalan Desa Sogu dan Desa Tolitehuyu, Kecamatan Monano.
Tanah longsor dan jalan ambles disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi melanda wilayah tersebut, kata Jaka, membuat struktur tanah mudah ambles ditambah kondisi jalan memang berpotensi ambles akibat bangunan aspal telah mengalami kerusakan.
Selain meninjau lokasi yang sebagian besar tertutup material longsor tersebut, personel Polsek dan masyarakat dikerahkan untuk melakukan penanganan sementara, berupaya membersihkan material longsoran, serta memasang balok-balok kayu untuk membantu kendaraan roda empat yang akan melintas.
"Perlu penanganan secepatnya, mengingat material longsoran harus dibersihkan menggunakan alat berat," ungkapnya.
Saat ini, koordinasi telah dilakukan dengan pemerintah desa di dua desa tersebut, agar melaporkan kondisi bencana alam itu ke instansi teknis terkait untuk penanganan yang cepat dan tepat, mengingat longsor dan jalan ambles berpotensi memutus akses transportasi di lintas Sulawesi bagian barat itu.
Baca juga: Truk bermuatan semen terbalik di Desa Jembatan Merah
Baca juga: Menunggak puluhan juta, PLN putus aliran listrik di kantor bupati
Baca juga: Satpol PP sita ratusan botol miras
Jaka menambahkan, khusus jalan ambles dan tanah longsor di Desa Tolitehuyu, hingga kini belum ada penanganan, mengingat pembersihannya harus menggunakan alat berat.
Jasa Marga perbaiki jalur tol terdampak longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020