Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sudah memiliki pabrik tengkawang dan kosmetik di Jalan Nenak - Sungai Ringin dan pabrik pertama tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno.

"Kabupaten Sintang merupakan kawasan tutupan hutan yang masih alami. Sintang juga merupakan kabupaten lestari yang menyeimbangkan antara ekonomi, budaya dan lingkungan. Kita ingin ada keseimbangan antara menjaga lingkungan seperti kawasan hutan tetapi masyarakatnya bisa hidup, ekonomi masyarakatnya hidup dengan menghargai adat dan budaya,” ujar Jarot Winarno saat dihubungi di Sintang, Kamis.

Jarot mengungkapkan bahwa tengkawang ialah buah endemik Kalimantan.

“Buah Tengkawang ini maskot Kalbar dan maskot Kalimantan. Tengkawang sangat erat dengan masyarakat adat, kalau saya dulu jadi dokter di daerah pedalaman, buah tengkawang diperas hingga keluar minyaknya , kemudian minyaknya itu bisa dipakai untuk pengobatan tradisional. Inilah yang dimaksud dengan tengkawang erat dengan adat,” papar dia.

Dengan hadirnya pabrik ini, sambung Jarot, harga tengkawang akan meningkat. “Ada saatnya tengkawang harganya mahal, bisa-bisa masyarakat hidup bergantung kepada tengkawang ini. Dengan demikian masyarakat sama-sama menjaga hutan, menjaga pohon tengkawang. Sekarang harga tengkawang sangat rendah, masyarakat bingung mau jual ke mana, bahkan ada yang ditebang pohon tengkawangnya. Padahal nilai jual tengkawang bisa tinggi,” sambungnya.

Jarot berharap masyarakat dapat membudidayakan tengkawang dengan baik dan benar agar nilai jualnya semakin tinggi.

"Pabrik ini merupakan cahaya baru, harapan baru masyarakat untuk bisa membudidayakan tengkawang lagi," jelasnya.

Ia berharap dengan pabrik ini, buah tengkawang bisa ditampung sebanyak-banyaknya, terlebih kalau pihak perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang budi daya tengkawang dengan baik.

"Kemudian nanti baru dibawa ke pabrik, agar hasil pembudidayaan tengkawang dapat bernilai harga tinggi, dan ini merupakan salah satu budidaya hasil hutan yang bukan kayu dan bermakna menjaga kelestarian hutan yang kita miliki,” harapnya.

Jarot mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan dan menjaga buah tengkawang.

"Mudah-mudahan motivasi kita semakin bertambah untuk menjaga pohon tengkawang serta menjaga hutan kita,” katanya.

Sementara itu, Founder and CEO PT. The Wild Keepers, Dirk Jan Oudshoorn mengatakan tujuan didirikan pabrik tengkawang dan kosmetik adalah untuk menjaga hutan dan meningkatkan nilai ekonomi yang bersumber dari hutan.

“Kami ingin meningkatkan nilai ekonomi hutan supaya hutan tetap dijaga karena hutan tidak hanya sebagai sumber oksigen, tapi bisa menjadi sumber ekonomi,” kata DJ sapaan akrabnya.

Menurut DJ di Kalimantan Barat memiliki banyak hutan. Tapi nilai jual produk yang dihasilkan oleh hutan masih sedikit.

"Belum banyak produk hutan yang dihasilkan, maka dari itu kami  bantu supaya makin banyak hasil hutan yang bisa dijadikan suatu produk seperti kosmetik dan makanan melalui tengkawang, sehingga nilai ekonomi dari hutan bisa bertambah dan semakin tinggi," tambahnya.

Baca juga: Potensi buah tengkawang Kalbar menjanjikan
Baca juga: Pengusaha Belanda Bidik Minyak Tengkawang Kalbar

Pewarta: Dedi/Tantra

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020